Sui Yen bersama Anak Lapas

Bagi Sui Yen setiap manusia itu berhak mengalami hidup yang lebih baik, tak terkecuali narapidana. “Banyak yang menganggap narapidana itu sebagai sampah masyarakat, namun bagi saya mereka adalah manusia juga, selayaknya manusia yang hidup di luar penjara” kata Sui Yen kepada Kabarinews (22/04) yang saat itu sedang melakukan bakti sosial di LP kelas II A Pemuda Tangerang.

Sui Yen, wanita asli Palembang ini bisa dikatakan bukan sosok kemarin sore mengenal Lembaga Pemasyarakatan. Wanita yang telah dikarunia oleh dua orang anak ini telah malang melintang melakukan pelayanan berikut pembinaan dari penjara ke penjara selama kurang lebih 32 tahun, terhitung d saat umurnya masih 19 tahun hingga kini telah menginjak kepala lima. “Alasannya karena saya punya satu tujuan hidup yaitu berkarya dan  mau memberikan sesuatu yang berguna bagi orang lain termasuk narapidana” kata Sui Yen.

Banyak LP yang sudah dikunjunginya sebut saja LP Tangerang, Rutan Tigaraksa, LP Cipinang, Rutan Salemba. Sekitar 7-8 LP/ Rutan dikunjungi setiap bulannya. Bahkan tak hanya LP di sekitaran Jakarta saja, Sui Yen pun pernah melawat ke penjara yang berada di keluar kota. “Pernah juga kami pergi ke Bali, Nusa Kambangan, Kalimantan, bahkan sampai Lampung dan Medan, nah Juli dan Agustus nanti kami akan ke LP Manado dan Palu” tutur Sui Yen.

Tak ada rasa takut, Sui Yen teringat penjara pertama yang dikunjunginya. Adalah LP Pemuda di Tangerang, Sui Yen saat itu masih terbilang cukup muda, perasaan takut sudah pasti namun takutnya itu hilang dengan sendirinya karena tekad untuk memberikan kebaikan terhadap sesama. Sampah masyarakat, begitu orang banyak beranggapan tetapi bagi Sui Yen sampah itu bisa dimanfaatkan untuk tanaman begitu juga dengan narapidana yang dianggap sampah masyarakat. “Jika mereka sungguh ingin bertobat mereka dapat berhasil” kata dia.

Pelayanan Sui Yen di LapasBakti sosial merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan Sui Yen oleh para Napi  “Dulu saya melakukan dari seorang diri dengan dana sendiri tetapi untungnya sekarang sudah dibantu oleh beberapa orang yang tergabung dalam komunitas” kata Sui Yen yang tak jarang sering membawa bingkisan, sampai kue ulang tahun untuk diberikan kepada narapidana yang sedang berulang tahun.

Selain bakti sosial, dalam melakukan pelayanan, Sui Yen juga memberikan binaan kepada para mantan napi. Dia mengatakan membina para  mantan napi tidak seperti makan cabe yang langsung terasa pedas, melainkan harus melalui proses hingga diterima di tengah masyarakat. “Lalu mereka diajak ke pertemuan-pertemuan yang semuanya warga binaan. Dalam pertemuan itu mereka banyak bercerita soal kisah hidupnya masing-masing, jika ada yang punya anak tetapi tak mampu menyekolahkan. Dirinya akan mencari donatur, dan yang lainnya. Ada pula pelayanan konseling pribadi secara psikologis, satu satu mereka semua dapat mengutarakan keluh kesahnya, kata Sui Yen, dan justru dengan pendekatan konseling ini banyak mereka yang merasa lebih kuat.

Dalam lawatannya ke penjara, tentu Sui Yen merasakan suka dukanya. “Suka nya kalau mereka maksudnya para narapidana itu antusias mengikuti pembinaan, antusias mereka untuk kerinduan mereka  untuk bertobat dan kembali ke tengah keluarga dan masyarakat” kata dia. Dukanya, tak jarang dalam melakukan kegiatannya, Sui Yen sering mendapatkan cibiran. “Sudah sering saya dicemooh orang, mereka berkata untuk apa melakukan kegiatan ini seperti menaburkan garam ke laut, mereka berkata orang di penjara itu sudah rusak” kata Sui Yen.  Tapi Sui Yen tetap keukeh pada pendiriannya, disaat bersamaan juga sadar bahwa  kegiatan ini mengandung resiko. “Resiko itu sudah pasti, pernah ada orang yang bergabung dalam komunitas ini membawa lari mobil yang biasa dipakai untuk bakti sosial” bilang Sui Yen.

Tak pelak  dia pun merasa sedih lantas berdoa alih-alih berharap mobilnya dapat kembali. Doanya tiba-tiba terjawab, dalam waktu beberapa jam mobil itu bisa kembali. “Ibarat Air susu dibalas air tuba, itu hanya sebagian kecil pengalaman-pengalaman saya, dan saya merasa pengalaman itu tidak menghentikan langkah saya,  justru sekarang ini saya lagi rajin-rajinnya bakti sosial ke penjara-penjara” katanya. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?63309

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Hosana