Desainer muda ini aktif mengikuti perhelatan fashion show. Tidak hanya di dalam negeri, bahkan sampai AS. Baru-baru ini, Michelle Hadip ambil bagian di ajang fashion show Internasional, New York Indonesia Fashion Week (NYIFW).

New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) digelar pada 11 September waktu setempat atau 12 September waktu Indonesia. Perhelatan yang  diadakan di kawasan 48 Wall Street New York, NY 10043 ini diproduseri oleh Vanny Tousignant. Setidaknya ada 7 desainer dari Indonesia, 2 desainer Diaspora Indonesia dari USA, dan 1 designer dari Italia yang bergabung di NYIFW.

Adapun desainer yang bergabung adalah Zuebarqa by Benz (Bandung), Evoy Production (Bandung), Batik Siger (Lampung), Sulam Jelujur (Lampung), Gee Batik (Jogja), Sakamade Boutique (Jogja), Merry Salmeri (New York, USA), Dewi Maya (South Carolina, USA), dan Stilista Berhoni Zigrida (Italy) dan Michelle Davina Hadipranoto atau Michelle Hadip (desainer remaja dari Jakarta).

Nah, gelaran ini merupakan ajang perdana Michelle Hadip ambil bagian di event fashion Internasional.

 “Setelah tampil di berbagai event nasional, Michelle memberanikan diri mendaftar dan mengirimkan contoh karya untuk dikurasi, lalu mulai menentukan tema, mendesain serta memilih bahan dan menentukan look busana yang akan ditampilkan,” kata Diana Ridzki, ibunda Michelle kepada KABARI.

Tentu, perasaan Michelle sangat senang dan bangga bisa mendapat kesempatan untuk mempresentasikan karyanya sebagai salah satu anak Indonesia di mancanegara. Michelle mengusung tema ‘Jewels of The Ocean’ dalam 12 busana karya terbaiknya bernuansa biru putih bergaya casual formal dengan sentuhan batik nusantara

Michelle menampilkan busana ready to wear yang mudah dipadupadankan dengan berbagai inner atau outer. “Kali ini masih dengan Djoe Official sebagai konsultan fashionnya,” kata Michelle.

Penggunaan ikat pinggang batik dengan berbagai variasi ukuran dan model tidak hanya sebagai pemanis, tetapi memudahkan asimilasi antara nuansa tradisional berkonsep modern. Beberapa look juga tampak makin mewah dengan sentuhan aksesoris dari Saturday Label.

“Audiens di New York memberikan respon yang positif dan support yang luar biasa. Banyak pihak yang menawarkan bantuan dengan sukarela ketika saya perlu sesuatu, audiens juga menyambut dengan tepuk tangan meriah dan beberapa karya bahkan juga langsung terjual setelah show,”tutur Michelle.

Di event ini Michelle bangga bisa turut memperkenalkan sekaligus mempromosikan budaya Indonesia. “Semoga tidak berhenti sampai di sini, rencana ke depannya menambah pengalaman lagi di event lokal maupun internasional lainnya, sambil terus belajar dan melatih kemampuan desain,” pungkasnya.

Bercita-cita Menjadi Perancang Busana Terkenal

Pada tahun 2019, Michelle Hadip memulai karirnya sebagai model catwalk dan photoshoot, namun dengan seiring berjalannya waktu kini Michelle berusaha menapaki karirnya yang baru sebagai seorang perancang busana.

Ketertarikan Michelle terhadap dunia fashion diawali dengan hobi menggambar dan mewarnai, serta kesukaannya melihat-lihat pakaian yang terpajang di etalase mall.

“Aku sejak usia 9 tahun mulai sering menggambar desain pakaian dan senang menonton tayangan peragaan busana di televisi maupun melalui Youtube. Dari situlah kecintaannya terhadap dunia fashion semakin bertambah,“ terang Michelle.

Lebih jauh Ia menambahkan, “Sejak usia 5 tahun Aku mulai mengikuti les menggambar di beberapa tempat,“ imbuhnya.

Hobinya ini kemudian terus berkembang sehingga pada usia 7 tahun Michelle mulai mengikuti les menggambar anime/karakter kartun Jepang. Dalam perjalanan karirnya, baik sebagai model maupun sebagai perancang busana, Michelle mendapat dukungan penuh dari kedua orang tua serta keluarga besarnya. Dengan bermodalkan hal tersebut, di awal tahun 2021, Michelle memantapkan diri untuk meluncurkan brand “Michelle Hadip”.

Ciri khas koleksi busana dari Michelle Hadip adalah bermain pada desain pakaian yang bertema glamor, detail dan elegan. Proses desain hingga pemilihan kain dilakukan oleh Michelle sendiri, sehingga produk yang dihasilkan adalah produk yang betul-betul berkualitas tinggi. Segala sesuatunya dikerjakan dengan sepenuh hati dan diusahakan sesempurna mungkin, meskipun Michelle masih dalam proses belajar.

Untuk mendukung perkembangan potensi diri dan menambah ilmu di dunia fashion, Michelle belajar desain secara privat dengan Miss Ayu dari Djoe Official, yang sekaligus menjadi mentor dan konsultan fashion untuk brand Michelle Hadip.

Selain fokus pada kegiatan sekolah, ketika ada waktu luang Michelle juga selalu berusaha mengasah kemampuannya dengan mencoba menggambar desain pakaian yang berlainan tema serta terus berlatih agar semakin lancar menggunakan mesin jahit.

Tantangan yang cukup sulit bagi seorang perancang busana menurut Michelle di antaranya adalah menyesuaikan antara imajinasi awal seorang perancang dengan budget klien. Seringkali desain yang tadinya kompleks harus dibuat lebih sederhana guna menyesuaikan dengan budget yang tersedia.

Michelle berencana untuk terus mencari pengalaman dengan mengikuti berbagai kurasi supaya bisa tampil di event-event peragaan busana tanah air maupun internasional kelak.

Ia pun berharap, ketika dewasa nanti, Michelle bercita-cita menjadi seorang perancang busana terkenal dan model profesional, yang dapat membawa nama harum Indonesia di dunia internasional serta menjadi inspirasi bagi kaum muda agar berani meraih mimpi dan tidak mudah putus asa dalam mengejar cita-cita.

Simak wawancara KABARI dengan Michelle Hadip.