KabariNews – WASHINGTON, D.C., 12 Desember 2018 – Dalam pertemuan kuartalnya, Dewan Direksi Millennium Challenge Corporation (MCC) Pemerintah AS bertemu dengan negara-negara terpilih yang memenuhi syarat untuk bantuan MCC, yang dirancang untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

Dewan tersebut memilih Indonesia, Malawi dan Kosovo untuk program compact bilateral – program hibah lima tahun dari MCC. Dewan juga memilih Ethiopia dan Kepulauan Solomon untuk program ambang batas MCC – suatu program hibah yang lebih kecil dengan fokus pada reformasi kebijakan dan kelembagaan.

Tahun ini, untuk pertama kalinya, Dewan MCC mengarahkan lembaga ini untuk menerapkan kewenangan barunya di bawah Undang-undang Modernisasi AGOA dan MCA dengan memilih negara yang memenuhi syarat untuk mengembangkan program compact bersama untuk investasi regional.

“Saya gembira mengumumkan kemitraan compact MCC baru dengan Indonesia, Malawi, dan Kosovo, dan kemitraan ambang batas baru dengan Ethiopia dan Kepulauan Solomon,” kata Chief Operating Officer dan Kepala Agensi MCC Jonathan Nash. “Dewan juga mengarahkan MCC untuk menjajaki peluang investasi regional di lima mitra program compact saat ini di Afrika Barat.”

MCC dibentuk pada tahun 2004 sebagai model baru dan berbeda untuk bantuan pembangunan – yang difokuskan untuk mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Dibangun berdasarkan pelajaran yang didapat selama puluhan tahun dalam pengalaman pembangunan, MCC memberikan hibah dengan rentang waktu terbatas kepada negara-negara berkembang yang memenuhi standar ketat untuk tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), mulai dari memberantas korupsi hingga menghormati hak-hak demokratis, sebagaimana dievaluasi pada scorecard MCC. MCC mengambil pendekatan serupa dengan bisnis, dengan komitmen batuan dasar untuk data, akuntabilitas, serta keputusan yang berdasarkan bukti. Investasi MCC meningkatkan taraf hidup jutaan orang di seluruh dunia.

Indonesia
Dewan MCC memilih Indonesia untuk mengembangkan sebuah program compact baru sebagai pengakuan atas kemajuan yang telah dibuat Indonesia dalam melawan korupsi, memperkuat institusi yang demokratis, mempertahankan kebijakan ekonomi yang sehat, serta investasi untuk rakyatnya. Bantuan pembangunan untuk Indonesia mendukung strategi ekonomi Indo-Pacific Pemerintahan Trump, memajukan perdamaian, stablitas, dan kemakmuran serta keterlibatan usaha bisnis AS.

Malawi
Dewan MCC juga memilih Malawi untuk mengembangkan sebuah program hibah compact baru. Meskipun menjadi negara termiskin ketiga di dunia, Malawi adalah salah satu negara terkuat berdasarkan scorecard MCC untuk kelompok kandidat.

Kosovo
Dewan MCC memilih Kosovo untuk mengembangkan sebuah program compact baru. Program ambang batas MCC saat ini di Kosovo akan memberikan landasan yang kuat untuk sebuah hibah compact.

Ehtiopia
Dewan MCC memilih Ethiopia untuk mengembangkan program ambang batas. Keputusan untuk mengembangkan program ambang batas menggarisbawahi pengakuan Dewan terhadap reformasi terbaru yang dilakukan Pemerintah Ethiopia tahun ini.

Kepulauan Solomon
Dewan MCC memilih Kepulauan Solomon untuk mengembangkan program hibah ambang batas, yang juga mendukung strategi ekonomi Indo-Pacific Presiden Trump.

Program Compacts Bersamaan untuk Investasi Regional
Undang-undang Modernisasi AGOA dan MCA, yang ditandatangani oleh Presiden Trump pada bulan April 2018, memberi wewenang kepada MCC untuk masuk ke dalam kompilasi bersama untuk memajukan integrasi, perdagangan, dan kolaborasi ekonomi lintas batas. Dewan mengarahkan MCC untuk mengeksplorasi peluang investasi regional di lima mitra kompaknya saat ini di Afrika Barat. Lima negara terpilih yang memenuhi syarat adalah Benin, Burkina Faso, Pantai Gading, Ghana, dan Niger. Keputusan Dewan memungkinkan MCC bekerja dengan masing-masing negara untuk menentukan apakah ada proyek yang memenuhi kriteria ketat MCC serta mengevaluasi kemampuan negara tersebut untuk bekerjasama dengan MCC dan negara mitra dalam investasi regional. Tidak ada jaminan negara yang dinyatakan memenuhi syarat akan diberikan program hibah compact bersamaan.

Dewan Direksi MCC memilih kembali Burkina Faso, Lesotho, Timor-Leste, dan Tunisia untuk pengembangan program compact lanjutan serta Gambia untuk pengembangan program ambang batas lanjutan. Dewan mengkaji kinerja kebijakan untuk semua mitra negara dalam Dewan juga mengkaji kinerja kebijakan untuk semua negara mitra dalam pengembangan program kompak dan ambang batas.