Dalam berbinis kita memang mesti pintar-pintar mencari peluang. Sekecil apapun bisa menjadi kesempatan besar untuk sukses.
Barangkali itu juga yang terbersit di benak pemilik sebuah perusahaan bernama PT. AMI Jaya Mandiri. Perusahaan ini menggaji karyawannya hanya untuk bermain game online setiap hari sesuai jam kerja.

Para
karyawan yang sekaligus ‘gammers’ itu bekerja dalam empat shift. Shift
pertama dimulai pukul 06.00 – 14.00, shift kedua pukul 14.00 – 22.00,
shift 3 dimulai pukul 22.00 – 06.00 dan shift 4 merupakan shift
cadangan untuk menggantikan karyawan yang libur.

Bagaimana cara kerja perusahaan itu? Mereka memperkerjakan karyawan untuk bermain game online. Para karyawan bertugas bermain game
untuk mendapat poin. Nanti, poin-poin tersebut dijual kepada para
gamers di seluruh dunia dengan harga tinggi. Keuntungannya menjadi
pemasukan perusahaan. Tentu saja perusahaan menyediakan fasilitas
komputer, internet dan memberi pelatihan kepada karyawan bagaimana
supaya bisa meraih poin sebanyak-banyaknya.

“Kami setiap
hari bekerja selama 8 jam untuk bermain game online apa saja. Dari
hasil permainan itu kami akan mendapatkan poin. Poin-poin itulah yang
akan menjadi pemasukan bagi keuangan kantor,” ujar Tri Murwati (21),
seperti dilansir okezone.com.

Harga poin-poin misalnya untuk kategori gold, memang mahal di beberapa game online. Menurut salah satu karyawan, harga per 1.000 gold poin bernilai 12.000 euro. Kebanyakan poin-poin itu diburu para penggila game di daratan Eropa.

Kenapa mereka mau membeli poin-poin itu? Rupanya bagi para penggila game, harga tak jadi soal jika sudah kecanduan. Mereka mebutuhkan poin-poin itu untuk membeli atribut atau merchandise yang disediakan oleh administrator. Nah cara yang paling mudah, mereka tinggal beli poin sebagai alat tukar, enggak perlu capek-capek main.
Berapa mereka digaji sebulan? Menurut pengakuan salah satu karyawan, mereka mendapatkan gaji Rp 800.000 per bulan. PT AMI
sendiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang peranti lunak. Namun
saat Kabari menghubungi kantornya di Semarang, pihak perusahaan
membantah memberlakukan cara kerja seperti itu.(yayat)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33822

Untuk melihat Berita Indonesia / Sana-Sini lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :