Untuk ketiga kalinya PT Dua Putera Perkasa (DPP), produsen bahan makanan mentah dan olahan mengikuti ajang kuliner dan perhotelan yang bertajuk Food Hotel Indonesia (FHI) 2019  yang berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Suharjito SE selaku pelaku bisnis yang memproduksi bahan makanan mentah dan olahan tersebut mengatakan, pihaknya mengikuti kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong penjualan yang meningkat setiap tahunnya.

“Kita sudah tiga kali ini mengikuti pameran FHI, kita mengenalkan produk-produk kita ke konsumen baru, agar supaya bisa mengejar penjualan yang setiap tahun ditargetkan naik  10% hingga 15%, “ ujar Suharjito saat temu media di booth DPP, Hall C3, Food Hall Indonesia, Jiexpo, Kemayoran,(25/7).

Menurut dia, peluang pasar produk mentah dan olahan masih cukup besar di Indonesia. Ia mencontohkan kebutuhan daging nasional saja rata-rata 2,5 kg per kapita per tahun. “Kalau dikalikan 250 juta jumlah penduduk saja sudah berapa. Sekarang 10 persen saja belun ada. Artinya, masih sangat luas pasarnya,” tandasnya.

Pameran Food & Hotel Indonesia (FHI) 2019 resmi dibuka sejak Rabu (24/7) ini menghadirkan 1.300 produsen dan pemilik bisnis dari 41 negara. “Kita hadir di sini selama pameran berlangsung,” katanya.

Produsen bahan makanan yang berdiri sejak tahun 1998 ini dalam menjalankan bisnisnya, DPP terus berinovasi dan selalu mengikuti perkembangan teknologi industri makanan, baik dalam pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian produk. Sehingga dapat menjamin kualitas, kesegaran serta ketepatan waktu pengiriman produk ke pelanggan. 

Berawal dari bisnis perdagangan produk daging, seafood dan lalu merambah ke bisnis poultry, DPP menambah divisi usaha dengan memproduksi makanan olahan siap saji dengan brand “King Food”. 

“Meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah atas dengan trend pasar yang ikut berkembang, mendorong DPP membuka Divisi HORECA. Adapun produk yang kami jual adalah produk daging kelas premium, dengan bekerja sama dengan Stanbroke, salah satu perusahaan produsen daging sapi terkemuka di Australia,” teang Suharjito.

Ia menambahkan, sejalan dengan program pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan nasional, DPP membangun infrastruktur gudang penyimpanan/cold storage yang mendukung penyimpanan serta distribusi produk makanan di Cipendawa, Bekasi. 

Dibangun di lokasi yang sangat strategis karena memiliki akses jalan tol yang menghubungkan baik Bandara Soekarno-Hatta maupun Pelabuhan Tanjung Priok sehingga sangat mendukung proses pendistribusian produk. Dengan kapasitas gudang yang mampu memuat lebih dari 20.000 pallet, gudang ini pun berteknologi modern sehingga menjadi salah satu unit usaha sendiri dengan menyewakan ruangan gudang dan juga menjadi pendukung bisnis usaha DPP lainnya. 

DPP juga melakukan pengembangan unit usaha di bidang Budi Daya Tambak dan Armada Kapal Penangkapan Ikan. Untuk merealisasikan pengembangan awal usaha tersebut, DPP telah memilih lokasi strategis untuk operasionalnya. DPP telah membuka tambak budi daya udang seluas 60 ha di Kabupaten Kaur Bengkulu, serta mengoperasikan 10 armada kapal pada tahap awal di pelabuhan Juwana, Pati, Jawa Tengah untuk penangkapan ikan.