Masalah-Umum-Penyebab-Gizi-Buruk-Anak

Kasus anak-anak yang menderita gizi buruk masih sering terjadi di Indonesia. dr. Nanny Djaja, Sp.GK, MS (ahli gizi sebuah RS dibilangan kelapa gading) mengatakan terjadinya kasus dimana anak kekurangan gizi itu disebabkan oleh banyak faktor. Faktor penyebabnya tidak hanya satu, seperti misalnya faktor  pengetahuan orang tuanya si anak akan kesehatan, pola makan yang tidak baik karena pendidikan, Income atau penghasilan mereka, dan faktor infeksi karena kurangnya pengetahuan akan kebersihan sehingga anak terkena infeksi.  “kesemua faktor tersebut seperti lingkaran setan saja” kata Dr Nanny kepada kabarinews.com

Senada dengan UNICEF katakan mengenai ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, Pertama, kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan. Dan kedua, akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik

“Jadi untuk menghindari gizi buruk pada anak jangan berikan si anak dengan makanan-makanan yang kurang ada gizinya dan jangan terlalu banyak diberikan makanan cemilan” tutur dr. Nanny. Pasalnya, dengan banyak menkonsumsi jajanan dengan kadar tinggi garam dapat menyebabkan si anak merasa sudah kenyang dan tidak mau makan sehingga kalori dan protein jadi kurang. Sehingga anak menderita gizi buruk.

Solusi terbaik yang dapat berikan adalah dengan memberikan banyak penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga yang anaknya diindikasikan menderita gizi buruk tentang makanan-makanan sehat itu seperti dan mengurangi jajanan yang kurang sehat yang tinggi kadar garamnya. “Tak hanya itu cuci tangan merupakan hal penting yang harus dilakukan sebab dari tangan itulah makanan itu diberikan” kata dr. Nanny.

Selain itu, akses untuk mendapatkan makanan dengan kadar gizi seimbang itu caranya cukup mudah. dr. Nanny mengatakan jenis makanan yang termasuk dalam makanan dengan gizi seimbang itu mudah diperoleh dan harganyapun cukup terjangkau. “Indonesia ini negeri yang kaya dan berbeda dengan negara lain, makanan itu cukup murah didapatkan misalnya kacang hijau itu contoh makanan yang baik dikonsumsi untuk anak-anak yang masih dalam pertumbuhan” kata dr. Nanny.

Hanya saja kondisi masalah gizi di Indonesia, menurut dr. Nanny tampaknya tidak hanya gizi buruk saja melainkan gizi berlebih. Jadi masalah gizi sekarang itu ada dua yaitu gizi buruk dan gizi berlebih. “Di Jakarta sendiri gizi buruk pada anak masih ada. Saya pernah melakukan penelitian di Jakarta utara dan menemukan banyak anak yang mengalami gizi buruk disana. Ada dua permasalahan sekarang disatu sisi ada yang gizinya kurang di satu sisi ada pula yang gizinya berlebih” kata dr. Nanny.

Namun, baik gizi buruk ataupun gizi berlebih, keduanya ini memiliki  bagi kesehatan jangka panjang yang sama. Yaitu, kian banyaknya penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia. Penanggulangannya, salah satunya adalah menerapkan gizi seimbang oleh  seluruh masyarakat dalam hidupnya, maka masalah gizi kurang atau pun kasus gizi berlebih dapat dicegah. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?62700

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

__________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan