Fashion designer Monica Ivena membuat sesuatu yang berbeda di peragaan busananya baru-baru ini. Dalam fashion show bertajuk “Kaleidoscope Dreams” yang dihelat pada 31 Mei 2023 di St. Regis Jakarta, Monica Ivena berkolaborasi dengan The Clique, dan AYAYI yang merupakan metahuman kelas dunia asal China.

AYAYI diciptakan oleh Ranmai Technology dan menjadi metahuman pertama China. AYAYI  serupa manusia digital yang sangat realistis. Penampilannnya jauh lebih mirip dengan manusia nyata daripada idola virtual yang ada. Teknologi canggih memungkinkan tekstur kulitnya beradaptasi dengan pencahayaan dan bayangan yang berbeda, mensimulasikan orang sungguhan.AYAYI  berfungsi sebagai jembatan menuju metaverse di Web3.0 dengan daftar klien dan kolaborasinya bersama Louis Vuitton, Givenchy, Burberry, Bose, Porsche, Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan Paralimpiade.

Hadirnya AYAYI menjadi momen penting bagi jenema asal Indonesia ini. Monica pun menjadi desainer Indonesia pertama yang memakai influencer metahuman kelas dunia.  “Ya! semua di arrange oleh menajemen brand saya Clique dimana brand pertama di Indonesia yang menggunakan Metahuman,” tutur Monica kepada KABARI.

Peragaan busana perdana Monica secara offline pasca pandemi  ini menampilkan 40 koleksi dan dibagi menjadi empat segmen berdasarkan tampilan gaunnya, yakni Gatsby, Disco, Under the Sea, dan Birds of Paradise. Dalam segmen pertama, Gatsby, deretan model mengenakan gaun-gaun sequin yang glamor dalam warna silver, emas, dan putih.

Di segmen kedua, Monica menampilkan gaun-gaun dengan aksen bulu berkilauan layaknya lampu disko. Segmen Under The Sea dan Birds of Paradise menampilkan imajinasi yang lebih nyata. Monica tampak mewujudkan imajinasinya atas dunia bawah laut yang menampilkan rumput laut dan karang sebagai detail, atau bentuk ubur-ubur yang cantik. Terakhir dia menampilkan gaun dengan aksen bulu-bulu burung yang cantik dalam warna-warna neon.

 “Fashion show ini ingin menyampaikan pesan bahwa meski banyak tantangan, masih ada keindahan dan harapan baru karena manusia memiliki kapasitas untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan,” katanya.

Berkarir dari garasi

Monica hobi menggambar dari kecil. Dari  umur 5 tahun, dirinya sudah suka menggambar, mendandani orang, dan yang sehubungan dengannya. Waktu duduk di bangku Sekolah Dasar,  Monica sudah terima membuat pin jari tangan.

 “Jadi dari kecil memang sudah cita-cita saya, makanya waktu lulus kuliah  di umur 17 tahun dan umur 18 tahun saya langsung terjun di  industri fashion. Awal mula terjun ke industri ini, saya kerja di garasi rumah sebenarnya umur 18 tahun itu, “ tutur wanita mengidolakan fashion designer John Galliano ini.

Demi memperdalam ilmu fashion, Monica pernah menempa ilmu fashion di Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo Fashion School di Jakarta dan Raffles Design Institute Singapore.  Ia lalu mendirikan lini bespoke pada akhir tahun 2011 setelah lulus. 

Kemudian meluncurkan koleksi gaun pengantin dan gaun malam resmi pertamanya l’Heritier pada bulan April 2015 yang sukses secara komersial di pasar Indonesia dengan detail feminin dan hiasannya. Lalu koleksi koktail Wonderland pada Mei 2016 yang mengukuhkan Monica sebagai salah satu fashion designer yang diperhitungkan di kancah mode Indonesia.

Penampilan Monica adalah feminin dan detail digabungkan dengan sentuhan cantik. Monica suka bekerja dengan renda chantilly, shantung dan tulle yang sering menghiasi kreasinya dengan sulaman rumit yang indah. Detail ditambah dengan pakaian yang nyaman namun meningkatkan figur membuat kreasinya menjadi hit.

Digunakan selebritis

Di tahun  2017, ia bergabung dengan brand manajemen The Clique yang berbasis di Hongkong dan membawa brandnya dikenal di dunia  Internasional.  The Clique adalah brand management berbasis di Hong Kong yang didirikan salah satunya oleh Faye Liu, yang memperkenalkan talenta Indonesia di dunia fashion dan kreatif ke tingkat internasional. Selain Monica, beberapa desainer lain yang digandeng The Clique antara lain desainer perhiasan couture Rinaldy Yunardi, pembuat gaun pengantin dan cheongsam Adrian Gan, serta desainer gaun malam, Didi Budiardjo.

Karya Monica  mengglobal dan  disukai oleh selebriti dalam negeri dan mancanegara eperti Khloe Kardashian, Taylor Swift, Tracey Ellis Ross, Nicole Schezinger, Sammi Cheng, Jolin Tsai dan Chelsea Olivia, Raisa Andriana, Bunga Citra Lestari, Nabila Syakieb dan Andien Aisyah yang telah mengenakan kreasinya di atas dan di luar karpet merah.  “Tentunya bahagia sekali bisa dipercaya oleh mereka dan bahagia sekali rasanya,” kata Monica.

Akan halnya dengan pelanggan Monica tidak hanya berasal dari Indonesia, Singapura, China, Hong Kong, Timur Tengah, dan banyak lagi. Di Singapura, sosialita Jamie Chua tak jarang mengenakan gaun Monica untuk acara-acara khusus.

Berkarir selama 1 dekade bukan waktu yang sebentar. Monica akan terus lakukan yang terbaik. “Bagi saya dalam berkarya itu tidak ada benar atau salah tetapi lebih kepada passionnya jadi terus berkarya aja intinya.  Kedepannya semoga karya saya semakin mengglobal dan bisa menghasilkan karya – karya yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

 Artikel ini dapat dilihat di Majalah Digital Kabari Edisi 190

Simak wawancara KABARI dengan Monica Ivena dibawah ini.