KabariNews – 6 Oktober 2016, tampak ribuan pengunjung dari berbagai negara bagian New England, Amerika Serikat memadati Copley Square, di jantung kota Boston, untuk menyaksikan berbagai atraksi kesenian dan budaya Indonesia yang dirangkum dalam acara New England Indonesian Festival 2016. Acara yang dihadiri sebanyak 10.000 pengunjung ini diprakarsai oleh Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Massachusetts ( Permias Massachusetts), Komunitas Indonesia di New England (Icone) dan Project Push Pin (Organisasi anak-anak muda Indonesia yang bergerak di bidang promosi kekayaan kesenian dan budaya Indonesia).

Acara berlangsung meriah, para pengunjung terbuai dan terpesona akan keunikan pulau-pulau terbesar di Indonesia, yaitu: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Keenam pulau tersebut dipertunjukkan melalui meja-meja khusus sebagai perwakilan kepulauan Indonesia yang berisi tentang informasi masing-masing pulau, mulai dari budaya tradisional, keindahan obyek wisata, dan hasil  kesenian tradisional. Tak hanya memperkenalkan keragaman budaya Indonesia, acara ini juga ditujukan sebagai pekan promosi wisata untuk menarik para wisatawan Amerika agar datang berkunjung ke Indonesia.

“Konsep acara tahun ini adalah “Our-chipalegi” yang menonjolkan kekayaan alam dan keindahan budaya serta kulinari dari 6 pulau utama Indonesia”, jelas Emanuel Rio Atmadja, Presiden dari Permias Massachusetts. “Kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat Amerika Serikat disini bahwa walaupun Indonesia terdrii dari banyak pulau dan multicultural society, persatuan dalam keberagaman (unity in divesity) inilah yang membuat Indonesia bisa unggul dan berbeda dari negara lainnya” tambah Rio.

Acara berjalan hikmat, diawali dengan sambutan koordinasi acara dan Konsulat Jenderal RI yang baru, Abdul Kadir Jaelani, diikuti oleh pagelaran gamelan, parade pakaian tradisional dan berkumandangnya lagu Indonesia Raya mengawali acara yang dibuka untuk umum tersebut. Adapun Tari Lampung, Topeng Klono dan Ngarojeng, Tari Caping, Tari Cendrawasih Dance, Tari Giring-Giring yang dibawakan oleh penari-penari cantik lemah gemulai Nusantara Kreasindo dan Indonesian Dance of Illinois menambah kesemarakan acara promosi Indonesia kali ini.

Tak kalah menarik, beragam lomba rakyat diadakan untuk pengunjung, diantaranya lomba tarik tambang, makan kerupuk dan memasukkan pensil dalam botol menjadi pelengkap acara seperti halnya acara 17 Agustusan di Tanah Air. Penampilan DJ lokal Boston yang berasal dari Indonesia, yaitu DJ Fried Rice membuat suasana semakin hangat, ada pula senandung suara suling dan kecapi persembahan Dan Nicky, dan persembahan Band Reggae anak-anak muda Boston bernama Java Jukebox pun turut memukau para pengunjung siang itu.

Rasanya kurang lengkap mengenalkan ragam seni dan budaya Indonesia tanpa masakan tradisional Indonesia. Aneka sajian lezat khas nusantara juga ikut menyemarakan acara hari itu. Antusias pengunjung begitu luar biasa, terlihat dari banyaknya pengunjung yang rela mengantre di tenda-tenda penjual makanan yang sudah disediakan panitia. Tak hanya diaspora Indonesia yang ternyata rindu dengan masakan Indonesia, pengunjung lokal Boston pun mengaku terkesan saat mencicipi masakan-masakan Indonesia. Tak sampai acara selesai, hampir semua makanan yang dijajakan ludes terjual, padahal acaranya sendiri dijadwalkan selesai pukul 6 sore.

Tak hanya menyediakan tenda-tenda kuliner, deretan tenda lain juga disediakan untuk mempromosikan seni budaya dan hasil kerajinan tangan dari berbagai provinsi di Indonesia. Pengunjung diajak berinteraksi dan mengenal lebih dekat kreasi yang dimiliki berbagai daerah, salah satunya adalah tenda batik, dimana pengunjung bisa belajar dan merasakan cara membatik yang dipandu oleh Lucy’s Batik. Tiap pengunjung dapat menikmati pengalaman membatik secara tradisional seperti yang dapat mereka temui jika mereka berkunjung ke Indonesia.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia patut bangga karena memiliki berlimpah kekayaan baik flora maupun fauna. Pada kesempatan ini WWF Indonesia turut serta mengenalkan kepada para pengunjung tentang hutan lindung dan satwa asli Indonesia.

Suatu kebanggan tersendiri bagi diaspora Indonesia yang menyaksikan bagaimana para mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Permias Massechusetts dan Komunitas Indonesia di New England (Icone) beserta kelompok anak-anak muda Indonesia yang tergabung dalam Project Push Pin, mengemas  acara New England Festival Indonesia (NEFI2016) dengan apik sebagai acara budaya tahunan dan terbesar di New England. New England terletak di kawasan pantai timur Amerika serikat, yang mencakup 6 negara bagian, yaitu: Massachusetts, New Hampshire, Connecticut, Rhode Island, Maine, dan Vermont. Dukungan para sukarelawan, pekerja seni dan pengusaha makanan Indonesia yang berasal dari Massachusetts, Maryland, Philadelpia, New York dan Illionis menjadikan acara ini sukses dengan sempurna.

“Ajang NEIF 2016 tidak hanya sekedar untuk memperkenalkan kebhinekaan Indonesia kepada masyarakat Amerika, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme warga diaspora di Amerika akan Indonesia yang sendang bertransisi menuju kemajuan ekonomi dan demokrasi modern. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menghasilkan sinergi positif baik sesama diapora Indonesia di Amerika, maupun antar warga Indonesia dan Amerika di Boston secara khususnya”, ungkapan Olla Chas, Co-founder & president dari ICONE, Inc, yang merupakan organisasi nirlaba berbasis sukarelawan yang menaungi beragam kegiatan kemasyarakatan Indonesia-Amerika dan promosi seni budaya Indonesia di kawasan New England, Amerika Serikat.

“Kami ingin ‘membawa’ beberapa pulau ini kepada pengunjung untuk mengenal dan menjelajahi Indonesia, tahun ini kami mengharapkan pengunjung untuk dapat memiliki pengalaman tentang Indonesia dengan membawakan atmosphere dan suasana yang berbeda dari pulau-pulau besar, seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Sumatera yang kita miliki” imbuh Olla Chas.

Secara keseluruhan pengunjung dan semua yang terlibat dalam acara ini merasa terkesan dengan gelaran New England Festival Indonesia 2016. “Acaranya seru sekali dan penontonnya banyak, Permias MA, dan ICONE bikin suasananya energetik dan dinamis, mereka semangat sekali urus acaranya, ‘it was a great event’, ungkap Dan Nicky, warga Amerika yang ikut meramaikan acara ini dengan mempertunjukan kepiawaiannya memainkan kecapi ala Indonesia. *(laporan diaspora Indonesia : Enny Elisson/ Foto doc. Permias MA dan Icone)