Masnun, veteran pejuang 1945 hidup terlunta-lunta di Surabaya, yang konon terkenal sebagai kota pahlawan. Ia bersama anaknya, Rahayu, janda beranak 2 (Budi dan Bening), akhirnya menyerah, dan pindah ke kota asalnya, Bojonegoro. Berharap kehidupannya bisa membaik. Namun apa daya, kehidupan pria renta yang terkenal sebagai pahlawan peristiwa penyobekan bendera di Surabaya ini, justru semakin terpuruk.

Sang cucu, Budi (12 th), tertantang untuk mengalahkan rivalnya, Kemal, yang aktif di kegiatan Pramuka. Maka ia juga berusaha untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tapi karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, Budi tidak bisa membeli semua perlengkapan kepramukaan.

Film ini menceritakan bagaimana Budi berjuang memenuhi kewajibannya, hingga akhirnya membuat iba Bening (10 th) adiknya yang rela mengorbankan seprei kesayangannya demi dibuat hasduk untuk kakaknya.

Film sederhana yang penuh pesan-pesan moral dan kebangsaan ini ditutup dengan adegan yang menggetarkan sisi nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.

hasduk :atribut yang digunakan oleh anggota Pramuka atau dikenal dengan nama lain kacu

Jenis Film : Drama
Produser : Sarjono Sutrisno, Harris Nizam
Produksi : Aletta Pictures
Sutradara : Harris Niza

Untuk share artikelĀ  ini, Klik www.KabariNews.com/?54716

Untuk melihat artikel Film lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :