KabariNews – Data Economist Intelligence Unit menunjukkan kebutuhan produk furniture di AS, khususnya untuk produk rumah tangga, pada tahun 2014 mencapai USD 148 miliar. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat sampai dengan total USD 178 miliar di tahun 2019, tumbuh optimis sebanyak 4,2% per tahun.

Dalam pameran Las Vegas Market 2015 yang digelar 2-6 Agustus 2015 lalu, Paviliun Indonesia disesaki pengunjung hingga berhasil membukukan transaksi sebesar USD 1,5 juta. Publik AS memberikan sambutan positif pada produk furnitur Indonesia.

Mebel dan dekorasi rumah dari kayu daur ulang menjadi salah satu yang paling laris diminati. Pembeli di AS percaya produk-produk Indonesia yang menggunakan kayu dan rotan memiliki legalitas dan sertifikasi yang terukur. “AS begitu menghargai produk ramah lingkungan. Sertifikasi menjadi aspek utama dalam memilih suplai produk untuk diimpor ke negara itu. Salah satu produsen mebel dari kayu bekas bahkan langsung dapat order 20 feet di hari pertama pameran,” ungkap  Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak seperti dilansir dari siaran pers Kemendag, Jumat, (14/8).

Nus optimis bahwa pasar untuk produk housing furniture and décor Indonesia masih bisa ditingkatkan dengan memasok produk-produk yang sesuai pergerakan selera pasar dan modeinterior design. “Furnitur modern minimalis dengan aksen natural, klasik, dan menggunakan warna-warna solid sudah jadi selera mutlak di AS. Saya dapat laporan, Paviliun Indonesia begitu ramai dikunjungi karena sesuai tren saat ini dan ragam kayu unik menjadi nilai tambah tersendiri,” tegasnya. (baca juga Permintaan Furnitur Indonesia ke AS Terus Melonjak)

Sebagai upaya penetrasi pasar, promosi, dan peningkatan ekspor mebel dan dekorasi rumah ke AS, Kementerian Perdagangan kembali berpartisipasi pada pameran Las Vegas Market 2015. Bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, Atase Perdagangan Washington DC, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, dan ITPC Chicago, Indonesia menempati lahan seluas 300 m2 dengan desain khusus menampilkan 15 perusahaan mebel dan dekorasi rumah pilihan berbahan baku rotan, kayu jati, kayu mahoni, dan kayu daur ulang yang diseleksi secara khusus oleh Asosiasi Mebel dan Rotan Indonesia (AMKRI) dan Asosiasi Mebel Indonesia (ASMINDO).

“Perkembangan positif ini diharapkan dapat menjadi peluang, yang dapat terus diambil Indonesia, untuk terus berpromosi dan memacu pertumbuhan ekspor furnitur secara maksimal ke AS,” pungkas Nus. Selain pameran, Indonesia juga mengadakan kegiatan buyers gathering. Dikoordinasikan oleh ITPC LA, sekitar 100 buyers dari department store, wholeseller, dan ritel hadir dari seluruh negara bagian AS. Produk kayu daur ulang dan produk rotan dengan desain rustic dan french country chic menjadi pusat perhatian. Produk-produk tersebut menjadi hot product dan merupakan produk khas dari Indonesia. Sementara, desain rustic dan french country chic menjadi salah satu tren furnitur AS pada 2015. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/79278

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis

 

 

 

 

kabari store pic 1