Kementerian Perdagangan berkomitmen terus meningkatkan akses pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), salah satunya dengan menggelar 100% UMKM Expo. Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga Eva Yuliana menyatakan bahwa UMKM Expo dapat menjadi saluran pertukaran produk sekaligus informasi yang berpotensi memperluas jaringan pasar. Kali ini, 100% UMKM Expo dilaksanakan pada 18—19 Desember 2018 di Hartono Lifestyle Mall, Kabupaten Sukoharjo, Solo Raya.

“UMKM Expo ini bertujuan mengenalkan UMKM kepada masyarakat dan memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat tentang diferensiasi produk-produk UMKM. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa, cipta, dan karya yang kreatif sehingga dapat bersaing. Melalui pameran ini, setiap pelaku UMKM juga dapat saling bersilaturahmi dan menyosialisasikan produk-produknya,” ujar Eva. Selain itu, lanjut Eva, bukan hanya jaringan pasar UMKM saja yang semakin luas, tetapi dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan daya saing bagi produk UMKM di pasar global.

Eva juga menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen menjamin kemudahan berusaha bagi UMKM, menjaga ketersediaan bahan baku dan keseimbangan harga, dan mempromosikan produk-produk UMKM potensial. Dengan semakin kuatnya sektor informal atau UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga neraca perdagangan. Setelah pelaksanaan di Kabupaten Sukoharjo, 100% UMKM Expo juga akan diselenggarakan di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta pada 22—23 Desember 2018.

“Penyelenggaraan 100% UMKM Expo dipandang perlu mengingat Solo Raya merupakan daerah asal berbagai produk kreatif wastra, kriya, dan kuliner yang memiliki potensi bersaing di tingkat regional dan nasional,” jelas Eva.

Pada penyelenggaraan di Kabupaten Sukoharjo ini, Kemendag menghadirkan 50 stan yang diisi UMKM binaan BUMN, BUMD, dan umum dengan berbagai jenis produk seperti kuliner, fesyen, kerajinan, makanan ringan dan minuman, kain, dan aksesori. 100% UMKM Expo mengusung tiga konsep acara, yaitu pameran, hiburan, dan permainan; dengan menampilkan pegelaran musik, pegelaran budaya Rampak Buto dan Jathilan, gelar wicara, pertunjukan fesyen, permainan, lomba mewarnai tingkat SD, dan lomba senam.

 “Penyelenggaraannya yang bertepatan dengan liburan sekolah diharapkan akan memberikan edukasi dan informasi kepada konsumen mengenai kekayaan budaya yang ditampilkan UMKM dengan produk-produk yang berbasis kearifan lokal,” pungkas Eva.