Peneliti Inggris berhasil menemukan tiga gen utama penyebab kanker payudara yang paling umum. Temuan ini diharapkan bisa memudahkan pembuatan terapi dan obat-obatan baru yang lebih efektif. Saat ini kanker payudara masih ditakuti kaum wanita.

Tentu temuan ini sangat menggembirakan meskipun masih dalam tahap awal penelitian. Dengan begitu, obat-obatan baru tersebut nantinya dapat tersedia dalam waktu lima tahun ke depan. Selama lima tahun studi, para peneliti yang dibiayai oleh Dinas Kesehatan Nasional Inggris (NHS) dan dana amal dari Breakthrough Breast Cancer mempelajari DNA 104 pasien kanker payudara, yang banyak warga Inggris. Semua wanita yang menjadi partisipan memiliki sesuatu yang dikenal sebagai kanker payudara reseptor estrogen positif.

Gen ini yang menyumbang empat dari lima pasien tumor payudara dan penyebab sebagian besar dari 12.000 nyawa yang melayang dalam setahun. Disebut positif karena estrogen menjadi “makanan” dan bahan bakar bagi tumor dengan menempel ke protein pada permukaan sel-sel kanker yang dikenal sebagai reseptor. Banyak perawatan yang kini sering digunakan, termasuk penggunaan tamoxifen (obat untuk pasien kanker payudara yang paling banyak digunakan) yang bekerja dengan memotong pasokan estrogen ini.

Namun, tumor sering menjadi resisten terhadap pengobatan sehingga menyebabkan kanker balik kembali setelah operasi atau menyebar ke seluruh tubuh dengan konsekuensi yang berpotensi fatal. Peran kunci dari hormon seks adalah bahwa genetika dari reseptor estrogen ini telah dipelajari secara intensif selama beberapa dekade. Jadi, para peneliti dari Breakthrough Breast Cancer Research Centre di Institute of Cancer Research, London, Inggris, tertarik untuk menemukan DNA terdekat yang melindungi tiga gen sebelumnya yang selama ini tidak diketahui.

Dr Anita Dunbier, penulis utama studi ini mengatakan, pihaknya menemukan gen baru. Hal ini seperti menemukan emas di Trafalgar Square, London,Inggris.”Rasanya terlalu jelas untuk menjadi kenyataan. Kami harus memeriksa hal yang sangat menyeluruh untuk memastikan (bahwa ini) bukan hanya penemuan yang palsu, ”katanya seperti dikutip Dailymail. “Kami sekarang harus melihat lebih jauh bagaimana gen ini bekerja, tetapi penemuan ini dapat menuntun pada metode terapi baru yang kemungkinan akan menguntungkan wanita dengan kanker payudara dalam waktu dekat,” lanjutnya lagi.

Hal terpenting, meskipun gen tersebut berada dekat dengan reseptor estrogen, mereka bekerja secara terpisah. Jika meracik obat baru dari awal,maka dapat berlangsung bertahun-tahun. Namun, tim peneliti berharap dapat mempercepat proses pengujian obat-obatan yang sudah ada di pasar untuk perawatan penyakit lainnya. Namun, tindak lanjut soal ini, yang ditulis rinci dalam jurnal PLoS Genetics, masih dalam tahap awal dan perlu banyak lagi penelitian.

“Penelitian ini menarik karena menunjukkan bahwa sementara reseptor estrogen adalah penyebab utama kanker payudara hormonal, ada pintu lain yang muncul untuk memengaruhi perkembangan penyakit kanker payudara,” kata seorang peneliti Profesor Mitch Dowsett

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36750

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini.

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :