KabariNews – Kota Malang kembali mengukir prestasi gemilang di level internasional dengan Gerakan Menabung Air. Setelah sebelumnya Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) kota Malang meraih Global Water Word 2016 yang diraih pada 19 April 2016 yang lalu.

Prestasi yang diraih kota Malang kali ini melalui inovasi Gerakan Menabung Air yang dipusatkan di Kampung Glintung Go Green yang menembus ke 15 besar babak final diajang Guangzhou Internasional Award for Urban Innovation bersaing bersama kota-kota maju di dunia, seperti kota Boston (Amerika Serikat), Brussels (Belgia), dan Copenhagen (Denmark) yang juga lolos ke babak final.

Menurut keterangan Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) kota Malang Wasto, Kebenaran  kota Malang lolos dalam babak final di dapat setelah mendapat email dari panitia penyelenggara Guangzhou Internasional Award for Urban Innovation dan setelah dicek kebenarannya, kota Malang dipastikan akan diundang untuk mempresentasikan inovasinya dalam ajang tersebut yang akan di gelar pada tanggal 5 hingga 8 Desember 2016 mendatang.

“Inovasi Gerakan Menabung Air telah dinilai pada tanggal 11 sampai dengan 14 Oktober di Bogota kolombia yang menggunakan pararel dalam rangkaian kogres dunia persatuan pemerintah lokal atau The Virgin 5th UCLG Word Conggres”, kata Wasto.

Selanjutnya Wasto menambahkan, bahwa kota Malang telah menyisihkan 30 kota di dunia yang masuk babak 30 besar, seperti kota Berlin, Moskow, Busan, Milan, Buenes Aires, dan Barcelona.

Prestasi yang diperoleh kota Malang lahir dari kerja keras dari warga Rukun Warga (RW) 23 Kelurahan Purwantoro, Malang, Jawa Timur yang penuh dedikasi tinggi dalam mengembangkan Gerakan Menabung Air. Hal tersebut dapat memicu dan menjadi motivasi bagi kampung-kampung lainnya.

Semua dari kejadian banjir bandang yang terjadi di RW 13 pada awal tahun 2014, kala itu sebanyak 50 rumah warga terendam banjir. Kejadian itu disikapi secara mandiri oleh warga RW 13 tanpa menunggu campur tangan dari pemerintah lewat gerakan menabung air dengan membuat biopori dan sumur resapan injeksi di rumah warga. Dengan adanya gerakan menabung air, telah mampu meminimalisir banjir.

Prof. Dr. Ir. M. Bisri Rektor Universitas Brawijaya malang dan selaku pelopor gerakan menabung air di Kampung Glintung mengatakan, “Saya yakin, gerakan ini akan semakin menjadi gerakan masif, karena spiritnya bukan lagi gerakan regional, namun sudah mencakup internasional dan akan akan menjadi isu global. Disisi lain, prestasi yang diraih kota Malang merupakan semacam Otonomi Award tingkat dunia dengan ratusan kota sebagai pesertanya”.

“Kami mengapresiasi segala upaya dan dedikasi warga RW 13 Glintung dan pihak Univeratas Brawijaya atas keja kerasnya sejak fase perencanaan hingga implementasi tentu saja pada akhirnya akan hadir keberhasilan jika komitmen terus dijaga melalui aksi nyata” pungkas Wasto. (Yan-Jatim)