Selama kurun waktu 30 tahun ini, industri musik dan rekaman Indonesia telah berubah. Penyanyi pria banyak muncul. Ada Shandy Sandoro, Rio Febrian, Afgan Syahreza, Glenn Fredly, Vidi Aldiano, Petra Sihombing, Ello atau Marcell Sihaan dan Mike Mohede. Masing-masing penyanyi itu memiliki penikmatnya sendiri. Mereka datang dengan berbagai cara.

Shandy Sandoro misalnya. Penyanyi yang lama di Jerman ini baru lima tahun terakhir terkenal di Indonesia, padahal dia mulai menyanyi sejak SMA. Tanpa banyak orang Indonesia yang tahu, di Jerman dia juga sering manggung di klub malam. Ada Mike yang besar dari Indonesia Idol, padahal dia juga lama menjadi penyanyi gereja.

Tiga puluh tahun lalu ada seorang penyanyi pria yang sangat terkenal. Merajai hampir semua festival sejak awal tahun 1980-an. Namanya Harvey Malaiholo. Nama itu tak bisa jauh-jauh dari tokoh keroncong Indonesia berdarah Ambon namun lahir di Aceh, Bram (Abraham) Titaley . Bram sesungguhnya penyanyi tenar Indonesia pada jamannya. Penyanyi Glenn Fedly, Harvey dan Irma June adalah cucu dari Bram, karena ibu Harvey adalah anak Bram.

Harvey bersuara empuk, berbakat dan sederhana. Lagu Dara adalah lagu yang sangat terkenal pada masanya. Harvey juga dikenal penyanyi yang sering berduet dengan Rafika Duri. Suara dan cara nyanyian Harvey hampir mirip dengan Broery Marantika namun dia akhirnya berjaya membentuk citra dirinya dengan kumis tebal.

Akhir September lalu, Harvey menggelar konser, tanda dia telah berkarya selama 35 tahun. Konser itu berjudul 35 Tahun Berkarya Harvey Malaiholo – Tetaplah Bersamaku. Konser digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), 27 September.

Pada konser itu, dia tak menyanyi sendiri. Ada penyanyi muda Mikha Tambayong yang masih berumur 18 tahun. Mikha adalah keponakan Harvey. Turut menyanyi,penyanyi senior Bob Tutupoli, penyanyi Malaysia -Sheila Madjid, Mike Mohede dan boyband Indonesia yang saat ini disukai, SM*SH. “Saya nggak mau ada jarak. Anak-anak saya juga tampil,” ujar Harvey. Joshua dan Benjamin adalah anak Harvey yang memegang alat musik gitar dan banjo saat konser.

Dengan latar panggung sederhana dan tak banyak properti, Harvey membuka konser itu dengan lagu “Terima kasih Cinta” . Kemudian dia menyapa penontonnya. “Selamat malam, senang sekali pada malam ini saya merayakan 35 tahun berkarya dan 50 tahun usia saya,” ujarnya di atas panggung.

Harvey melanjutkan penampilannya dengan menyanyikan lagu “Dara” yang diiringi lantunan bunyi piano yang dimainkan Andi Rianto. Minimalis tapi nyaman. Suara Harvey terasa berbisik kepada penonton. Andi juga yang mengiringi konser selama 2,5 jam itu bersama Magenta Orkestra pimpinannya.

Sebenarnya nama Harvey sangat dekat dengan musisi Ireng Maulana, Elfa Secioria dan Addie MS. Almarhum Elfa banyak mencipta dan mengaransemen sejumlah lagu yang hampir pasti jadi hits lewat rongga suara nyong Ambon itu. “Saya ingin pula mempersembahkan malam ini untuk sahabat saya, Elfa,” kata Harvey di depan penonton, termasuk istri mendiang Elfa, Vera Secioria.

Maka meluncurlah ‘Selamat Datang Cinta’, ‘Kusadari’, ‘Seandainya Selalu Satu’, sampai ‘Indonesia Jaya’. Sheila ikut naik panggung untuk membawakan ‘September Pagi’ dan kemudian ‘Begitulah Cinta’ yang menghasilkan piala Anugerah Musik Indonesia tahun 2001.

Harvey juga mengatakan di sela-sela lagu-lagu yang dibawakan bahwa ia merasa berbahagia sekali karena banyak sekali dukungan dari keluarga, sahabat, fans, rekan-rekan musisi, media, dan semua orang yang sudah mendukungnya. Karena itu, lanjut dia, judul konser ini “Tetaplah Bersamaku”. “Tanpa semua orang yang mendukung, saya tidak mungkin menjadi seperti ini, saya bukanlah apa-apa tanpa mereka” kata dia. Sesungguhnya Tetaplah Bersamaku adalah judul album Harvey pada tahun 1996.

“Mari nyanyi bersama-sama kita bernostalgia dengan menyanyikan lagu “Kekasih”, ujar dia. Tak lama kemudian, Harvey menyanyikan lagu “Pengertian” yang membuat para penonton berteriak histeris dan bernyanyi bersama.Sebagian besar penonton konser Harvey adalah penonton yang telah beranjak remaja ketika tahun 1975 -1980-an.

Bukan kebetulan, konser ini sekaligus sebagai sarana Harvey merilis single terbarunya, berjudul Adilkah. Ini merupakan single pertama yang dirilisnya setelah album terakhir tahun 2007. “Saya bersyukur dengan apa yang sudah saya lakukan. Kalau masih ada momentum, saya berharap masih bisa konser lagi,” ucapnya. Bagi Harvey, kolaborasi tersebut menunjukkan, dalam dunia musik tidak ada batas di antara para penyanyi dari berbeda era. “SM*SH? Kenapa saya ajak SM*SH? They are good! Kita harus bersatu untuk musik Indonesia,” katanya.

Memang nyaman sekali ketika kita mendengar suara Harvey. Setelah mendengar lagu-lagunya, seakan dia terus bersama kita. (1002)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?49707

Untuk melihat artikel Gosip lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by: