Sekelumit kisah warga Indonesia di Negeri Paman Sam sepertinya tidak pernah habis untuk dikupas. Masih segar dalam ingatan pada awal tahun 2014 terbit buku Brigth Eyes karya Brea Olivia Salim yang mengisahkan Brea saat menimba ilmu di Phillips Exeter Academy (PEA). Pun beberapa tahun lalu terbit   buku perjalanan solo berlayar dari Amerika ke Indonesia karya Rob Rama Rambini dengan judul 10 Mil Berlayar Menemui Bunda,  Buku Fahzam Fadlil Mengejar Pelangi di Balik Gelombang, dan Ariane O. Putri dengan bukunya Keliling Amerika ala Au Pair.

Nah, belum lama ini terbit sebuah novel yang juga mengisahkan orang Indonesia di Amerika. Judulnya Greencard karya Dani Sirait. Green Card ini merupakan novel pertama dari Dani Sirait yang bercerita tentang perjuangan warga Indonesia mendapatkan kartu penduduk AS, yang disebut Green Card.  Simak bagaimana cerita, pesan moral, sampai inspirasi hingga novel ini tercipta dalam petikan wawancara kabarinews.com dibawah ini dengan Dani Sirait beberapa waktu yang lalu di Grand Indonesia.

Kabari: Bisa diceritakan mengenai buku novel terbaru dari Anda dan apa yang melatarbelakangi Anda untuk menuliskan sebuah novel yang berjudul Green Card?

Jadi buku novel ini adalah oleh-oleh saya sewaktu dulu pernah tinggal di New York, AS dari tahun 2001 -2004. Saat itu saya bekerja di kantor berita Antara sebagai koresponden. Jadi kantor berita Antara mengirimkan korespondennya saat itu untuk berkantor di kantor PBB. Selain di luar pekerjaan saya  meliput berita di kantor PBB,  saya sering bertemu dengan orang-orang Indonesia yang tinggal di New York dan sekitarnya dan melihat banyak hal tentang kehidupan orang Indonesia disana.

Dan pada bulan September terjadilah itu peristiwa 11 September, dan pasca setelah peristiwa itu terjadilah kepanikan bagi orang indonesia yang tinggal di Amerika terutama para imigran illegal. Karena ada kebijakan baru disana di bidang imigrasi, isi peraturannya saya ingat menyebutkan bahwa warga negara dari sejumlah negara yang ada di dalam daftar yang dikeluarkan INS  (Immigration & Naturalization Service) yaitu laki-laki berumur 17-45 tahun yang ada di dalam daftar tersebut diharuskan melaporkan ke INS di negara-negara masing-masing. Nah, tentunya itu menimbulkan kepanikan di kalangan imigran illegal, padahal sebelum terjadinya peristiwa  11 September semuanya oke-oke saja.

Kepanikan itu dimana-mana, saking paniknya bahkan ada yang pergi ke Kanada sebagai pengungsi. Dari semua itu saya melihat bahwa ini adalah perjuangan orang-orang indonesia untuk merubah kehidupan dan mencari kehidupan yang lebih baik. Ini merupakan salah satu hal yang patut diapresiasikan. Nah, buku yang saya nulis ini saya ingin menunjukkan kepada orang Indonesia karena di buku ini menceritakan begitu banyak orang-orang dari Indonesia yang berjuang keras dan sampai ke luar negeri bahkan ke AS.  Selain itu buku ini juga saya dedikasikan untuk mereka-mereka yang merantau di luar negeri untuk kehidupan yang lebih baik, bukan hanya untuk dirinya melainkan keluarganya juga.

dani siraitKabari: Jadi bisa dikatakan isi dari novel Green Card ini merupakan kristalisasi dari kisah-kisah orang Indonesia di AS yang pernah berkeluh kesah kepada Anda?

Ya, ini gambaran yang terjadi oleh orang-orang Indonesia di Amerika yang saya tangkap sebagai seorang wartawan saat itu. Jadi ini merupakan dokumentasi dari apa yang saya lihat, rasakan dan dengar tentang kehidupan mereka di Amerika Serikat.

Kabari: Buku ini termasuk genre buku based on true story? Dan bisa dibilang juga ini merupakan novel pertama yang mengangkat Green Card?

Genre buku ini based on true story, tetapi memang ada beberapa informasi mengenai nama, temnpat tinggal, sebagian harus saya ganti karena sebagian dari mereka masih berjuang untuk mendapatkan  Green Card. Tetapi juga ada tokoh aslinya seperti pengacara imigrasi, konsul jenderal yang bertugas saat itu dan yang lainnya, sebagian harus saya rubah untuk kerahasiaan.

Tetapi ini semua based on true story. Jadi kalau kita pergi ke kota besar AS, di tengah kehidupan mewah kota-kota tersebut kalau kita masuk ke tempat-tempat yang lebih jauh, kita akan menemukan kehidupan orang-orang seperti yang kita temukan dalam novel ini. Yang pertama untuk yang orang Indonesia, tetapi untuk negara lain ada buku lainnya seperti  di Vietnam, dari Amerika Selatan tentang upaya perburuan Green Card orang Amerika Selatan

Kabari:Butuh berapa lama untuk menyusun novel ini? dan kenapa harus berbentuk novel?

Lumayan lama sekitar tiga tahunan, saya menulis sambil bekerja saat itu di perusahaan swasta. Cerita nya memang berbentuk novel karena saya ingin sifatnya lebih menghibur, tidak terlalu buku yang sangat serius dan juga  karena saya ingin memberikan pesan-pesan moral kepada kita semua melalui novel ini.

Kabari: Bisa diceritakan juga mengenai tokoh-tokoh yang Anda ceritakan dalam novel Green Card ini?

Kisahnya tentang seorang anak muda dari Indonesia yang tadinya kerja di kapal pesiar, dan ketika kapalnya berlabuh di Miami, AS. Biasanya mereka ada istirahat dua hari, dan ketika istirahat mereka jalan-jalan. Dan tokohnya ini tidak kembali ke kapalnya, dan mulailah perjalanannnya. Tetapi di cerita ini si tokoh melihat perjuangan dia terutama mendapatkan Green Card tidak seindah impian dia tentang Amerika sebelumnya karena ada perjuangan yang berat yang harus dilalui.

Dan dalam perjalanannya di New York dia banyak bertemu dengan orang Indonesia yang mempunyai cerita-cerita lain tentang mendapatkan Green Card dan juga perjuangannya sangat berat. Selain itu ada kisah cintanya juga saat dia bertemu dengan seseorang disana dan ada perkawinan pura-pura yang tujuannya untuk mendapatkan Green Card, namun terjadi konflik berkepanjangan.

Lalu kemudian dia bertemu dengan teman-teman lain asal Indonesia yang banyak membantunya sampai tercipta rasa persaudaraan diantara mereka. Disini ada pesan moralnya,  justru di negara yang jauh dari Indonesia, ada bhineka tunggal ika yang sangat kental diantara orang Indonesia di Amerika Serikat tanpa memandang perbedaan yang ada diantara para orang Indonesia itu.(1009)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?69435

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________

Supported by :

lincoln