KabariNews – Keindahan dan eksotisme alam Indonesia tak dipungkiri memikat para produser dan sutradara Hollywood untuk membuat filmya disini. Sebut saja, di tahun 2009 film produksi Hollywood  berjudul Eat, Pray, Love yang dibintangi oleh aktris pemenang Oscar, Julia Roberts, mengambil syuting di Tabanan, Bali. Kemudian film The Philosophers (After the Dark) yang juga dibintangi oleh aktris Cinta Laura Kiehl yang pada waktu itu mengambil lokasi syuting di Jakarta, Yogyakarta, Bromo, dan Belitung.

Tak ketinggalan ada film Savages yang pada waktu itu mengambil syuting di pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat, lalu Java Heat yang syuting di candi Borobudur,  kemudian film Blackhat yang syuting di Jakarta, dan film Beyond Skyline yang baru saja merampungkan syutingnya di Sri Tanjung, Yogyakarta.

Namun tahukah Anda berpuluh-puluh tahun silam, atmosfer Indonesia  khususnya Jawa sudah nampak dalam film Wild Orchid yang dibintangi oleh salah satu pemain film Amerika Serikat yang terkenal pada tahun 1920-an dan 1930-an, Greta Garbo.

Atmosfer Jawa terpancar dari salah satu alur cerita film drama yang diproduksi 1929 ini.  Hanya saja, film ini berbeda dengan film-film Hollywood yang mengambil syuting secara langsung di Indonesia. Film Wild Orchid belum diketahui secara pasti apakah sutradara berikut dengan pemain film dan krunya berangkat ke Jawa atau tidak. Pasalnya, mengutip dari wikipedia.org,  produksi film ini hanya  berlangsung di Hollywood, California (AS) antara bulan Oktober dan November 1928.

Film yang  disutradarai oleh Sidney Franklin dan dibintangi oleh Lewis Stone, Nils Asther dan Greta Garbo ini menceritakan Lillie Sterling (Greta Garbo) yang  memainkan peran sebagai istri dealer tembakau Amerika bernama John yang bepergian ke Jawa untuk mengunjungi perkebunan dan mengatur penawaran dengan pemasok baru. Di kapal mereka bertemu seorang pangeran Yogyakarta yang mengundang mereka untuk tinggal bersamanya di rumah mewahnya.  Pangeran mencoba merayu Garbo tapi Garbo jijik oleh kekejamannya.

Sebuah momen kunci dalam film adalah tarian yang diatur oleh pangeran untuk menghormati Garbo dan suaminya. Penari perempuan mempertunjukkan sebuah tari seperti tari serimpi, sementara laki-lakinya berpakaian wayang Jawa. Garbo  terpesona oleh tarian, dan dia berpakaian ala kostum yang mirip kostum tari Jawa. Saat dia muncul di samping tempat tidur suaminya  dengan kostumnya , tetapi suaminya itu lelah dan tidak tertarik dan berpikir dia terlihat konyol. Ini adalah saat ketika Garbo menyadari secara penuh daya tarik Jawa, di mana anggrek tumbuh liar dan parfum mereka memenuhi udara, dan kekecewaannya terhadap kehidupan pernikahan.

Film ini hampir dipromosikan sebagai Greta Garbo in Heat, nama cerita asli oleh John Colton. Namun pada menit terakhir, produser berpikir lebih baik menganti namanya dan menghindari kesalahan pemasaran dengan mengubah judulnya menjadi  Wild Orchids. (1009)