KabariNews – Dalam rapat bersama para menteri di Istana Bogor pada 4 Januari 2017, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa keterampilan masyarakat yang memadai diperlukan saat ini. Oleh karena itu, pemerataan akses peningkatan keterampilan tersebut juga akan digalakkan melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Saya lihat kemarin di Kementerian Tenaga Kerja sudah bekerja sama dengan Kadin. Apabila kementerian yang dilibatkan semakin banyak, dikoordinir oleh Menko, saya kira akses rakyat untuk mendapatkan keterampilan ini benar-benar dalam jumlah yang bukan lagi ribuan tetapi mencapai jutaan,” terang Presiden.

Sementara itu, akses masyarakat pada pendidikan juga terus ditingkatkan pemerintah. Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar distribusi Kartu Indonesia Pintar mulai menyasar pada kalangan yang selama ini belum tersentuh kebijakan tersebut.

“Tadi malam saya sudah telepon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar Kartu Indonesia Pintar diberikan kepada semua anak yatim yang ada di negara kita dan segera ini bisa kita mulai,” tegasnya.

Presiden turut berpesan agar pembangunan karakter dan mental bangsa sebagaimana yang menjadi program pemerintah sejak awal pemerintahan untuk tidak dilupakan. Apalagi mengingat kekhawatiran masyarakat dunia terhadap aksi terorisme dan radikalisme yang akhir-akhir ini semakin meningkat. Presiden meyakini bahwa ideologi negara yang berupa Pancasila mampu menjawab tantangan tersebut.

“Saya meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjawab tantangan itu. Saya kira di dalam rapat terbatas kemarin saya sudah putuskan untuk membentuk unit kerja pemantapan ideologi Pancasila di bawah Presiden. Kita ingin agar nilai-nilai ini betul-betul diwujudkan dalam pola pikir, sikap mental, gaya hidup, dan perilaku kita sehari-hari,” tutupnya. (Kabari1009/foto:Setkab)