Setiap tahunnya pada tanggal 21 April, bangsa Indonesia merayakan Hari Kartini.  Namun hari Kartini sejatinya bukan sekedar untuk diperingati saja melainkan harus menjadi momentum penting bagi perempuan.

“Momentum bagi perempuan untuk menorehkan bakti dan berkontribusi dengan terus membangkitkan semangat perbaikan dan pemajuan martabat Perempuan, serta turut mempersiapkan perempuan dalam rangka menambah keberdayaan dan kekuatan perempuan dalam menghadapi era digital,” kata Ketua Umum Kowani Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd kepada KABARI.

Giwo mengatakan sosok Kartini merupakan inspirator yang semangat dan kecerdasannya patut diteladani oleh setiap orang, khususnya perjuangannya mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan. Kartini memilih pendidikan sebagai jalur yang harus ditempuh perempuan untuk memperoleh kesejajaran dengan kaum laki-laki dan menjadi pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia.

“Pendidikan sangatlah penting bagi perempuan agar lebih terampil dalam melakukan kewajiban sebagai ibu. Perempuan wajib mendapat pendidikan, karena perempuan sebagai calon ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi seorang anak. Melalui pendidikan, perempuan dapat maju dan memiliki ilmu untuk mendobrak tradisi yang membodohkan, dan melalui pendidikan seorang perempuan dapat menentukan jalan hidup serta kemandiriannya. Perempuan juga perlu dibekali dengan pendidikan karakter agar dapat mendidik generasi penerus bangsa yang cerdas, unggul dan memiliki akhlak yang mulia,” tutur Giwo.

Dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh wanita Indonesia adalah asah asih asuh ajar amal sekaligus cerdas, kreatif, inovatif, adaptif dan adoptif dalam melakukan kewajibannya sebagai Ibu Bangsa yang menghadapi tantangan digitalisasi dan perkembangan zaman.

Terlebih lagi di era Industri 4.0 dan era Masyarakat 5.0, dimana teknologi serta digitalisasi sudah merambah keseharian manusia. Begitu cepat perkembangan teknologi sejak adanya pandemi Covid-19 telah membuat kita semua terpaksa beradaptasi dengan percepatan teknologi digital agar dapat tetap berkarya nyata, berkontribusi terhadap bangsa dan negara.