Ranah maya di Indonesia tengah gonjang-ganjing dengan berita yang berkaitan dengan Facebook. Mulai dari anak di bawah umur yang kabur bersama teman Facebook, empat siswa yang dikeluarkan karena menghina guru di Facebook, kini ada lagi penipuan dengan memanfaatkan internet sebagai media penipuan.

Sebut saja Eyy, perempuan bernama asli Selly Yustiawati ternyata sudah menjadi penipu sejak tahun 2006. Perempuan ini mencari mangsa melalui Facebook. Biasanya diawali dengan memasuki sebuah perusahaan, ia menawarkan bisnis pulsa murah, menjual telepon seluler atau terkadang menjelaskan bahwa dirinya butuh uang. Dengan wajahnya yang cantik, ia berhasil membujuk para korbannya yang kebanyakan adalah para karyawan.

Tahun 2009 kemarin Selly sempat menipu dua karyawan perusahaan besar. NB, salah satu korban Selly telah ditipu dan mengalami kerugian Rp 4,6 juta rupiah. Jumlah yang cukup besar untuk sebuah penipuan. Itupun yang ketahuan, karena diperkirakan masih banyak penipuan yang telah dilakukan Selly namun tidak terdeteksi.

Setelah tindak-tanduk Selly ketahuan, ia segera melenyapkan diri dari Facebook dengan menghapus akun(account)nya. Hingga saat ini keberadaan Selly tidak diketahui.

Lain Facebook, lain lagi dengan blog. Adalah pria bernama Kikit Shakti Helaz. Pria yang kerap dipanggil Kikit rupanya juga sering menipu gadis-gadis di ranah maya, terutama dalam ranah blog. Bermula dari saling membalas komentar di blog, lalu kemudian berlanjut ke chatting secara privat dengan calon korban.

Hebatnya, Kikit cukup ulung dan pintar dalam mencari topik pembicaraan, sehingga korban seringkali terlena dan merasa sangat nyaman berbicara dengannya. Setelah sering chatting dan terlibat pembicaraan yang cukup dalam, Kikit sering menyelipkan puisi dan kata-kata romantis sehingga dengan mudah korban takluk padanya.

Dari sini dimulailah drama. Setelah dekat dengan sang korban, Kikit membuka “rahasia” jika dirinya sakit-sakitan, umurnya tak lama lagi, atau keluarganya sedang tertiban sial sehingga membutuhkan uang. Korban yang termakan omongannya tentu memberikan bantuan sebisanya dan biasanya berupa materi. Setelah berhasil mendapatkan apa yang diinginkan, Kikit pun menghilang dari dunia blog.

Namun jangan menganggap remeh blogger. Setelah ketahuan, para korban segera menuliskan pengalaman mereka di blog sehingga sulit bagi Kikit untuk sembunyi dari dunia maya. Mau tak mau ia harus menghilang. Tetapi siapa yang menyangka, setahun kemudian Kikit muncul dan kembali mencari korban. Untunglah informasi penipuan ini telah berkembang dari mulut ke mulut sehingga target selanjutnya dengan cepat sadar dari penipuan tersebut.

Melihat kedua kasus di atas, jelas internet bukan tempat yang aman dalam bergaul. Namun bukan berarti kita harus menghindari internet. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan, terutama dengan orang-orang yang dikenal melalui internet.

Waspadalah berinternet!

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?34526

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :