KabariNews – Kebanggaan datang dari anak bangsa yang berkiprah di luar negeri. Professor Taruna Ikrar membuktikannya. Ilmuwan asal Indonesia  yang kini menjadi dekan di California School of Biomedical Sciences (CSBS), bersama rekan-rekannya,  menemukan mekanisme kunci gairah dan kunci kebahagiaan di otak depan. Penemuan ini dipublikasikan di Journal Nature, pada 23 Januari lalu. Sekadar info, Nature adalah jurnal ilmiah terkemuka dan tertua di dunia.

Dalam penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa otak depan yang menentukan tentang rasa gairah dan kebahagiaan. “Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur dan melayani tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur dan melayani tubuh bagian kiri. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan,” terang Professor Ikrar dalam keterangan tertulis kepada KabariNews, Senin, (20/3)

Lanjut Professor Ikrar, tiap-tiap belahan otak besar dibagi menjadi empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah rolando. Otak depan tersusun atas dua lapisan yaitu, lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam. Lapisan luar merupakan lapisan tipis bewarna abu-abu. Lapisan ini berisi badan sel saraf. Permukaan lapisan korteks berlipat-lipat, sehingga permukaanya menjadi lebih luas. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf. Lapisan dalam merupakan lapisan yang bewarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit.

Selama ini struktur anatomi otak, telah diidentifikasi, namun fungsionalnya apalagi sampai pada tingkatan microcircuitry masih menjadi misteri. Karena itu, Prof Ikrar dengan menggunakan metode LSPS (Laser Photostimulation), (Optogenetic atau pemetaan otak menggunkan ccahaya ChR2), serta two photon Microscopy’s, berhasil mengidentifikasi fungsi otak depan merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.

Dikatakan Professor Ikar, secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir. Di belakang (posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan. Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.

“Area di otak depan yang juga penting adalah Hipotalamus dan Talamus. Hipotalamus merupakan daerah kecil yang terletak di dasar otak depan dan memiliki berat beberapa miligram. Hipotalamus berperan sebagai pusat pengatur Homeostasis tubuh, misalnya berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh, rasa haus, rasa lapar dan kenyang, pengeluaran urin, pengaturan pengeluaran hormon dari kelenjar pituitari bagian anterior dan posterior, serta perilaku reproduktif. Talamus terletak di sebelah atas hipotalamus, berperan sebagai stasiun relay untuk informasi sensori yang dikirim ke otak besar. Jadi, talamus akan menyeleksi dan menyalurkan implus-implus sensori yang penting menuju ke otak besar, pencernaan, pernafasan dan lain-lain,” pungkas Professor Ikrar. (1009)