Pemerintah
Provinsi Bali akan
mengoperasikan transportasi massal bus Trans Sarbagita sebagai pemecah
kemacetan di Bali.

Trans
Sarbagita akan menjadi moda transportasi cepat yang menjangkau empat titik
kemacetan di Bali, yakni Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. “Uji coba tahap
pertama akan digelar akhir bulan ini dengan trayek Terminal Batu Bulan di
Gianyar hingga Nusa Dua di Badung,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan
Informasi Bali Made Santha, seperti diberitakan Antara, Jumat
(5/8)

Seluruh bus yang disiapkan sebanyak 15 buah berukuran besar dan sedang. Bus
ukuran besar memiliki kapasitas 40 kursi, sementara untuk bus ukuran sedang 20
kursi. Bus berukuran besar akan ditempatkan pada trayek-trayek jalur utama
antarkota/kabupaten, sedangkan bus ukuran sedang difokuskan pada trayek dalam
kota.

Santha
menjelaskan, sarana transportasi publik yang mirip Transjakarta itu akan
melayani total 17 trayek atau koridor ada 17, dengan total 24 halte yang
dibangun di pusat keramaian. Tarifnya juga sama dengan bus Transjakarta, yakni
Rp3.500 untuk masyarakat umum, sedangkan tarif untuk pelajar hanya
Rp2.500.

Jumlah
kendaraan bermotor khususnyadi Bali Selatan naik tajam dari tahun ke tahun.
Jika pada 2006 jumlah kendaraan di Bali 1,58 juta, pada awal 2011 telah
mencapai 2,35 juta unit.

“Bila Trans
Sarbagita dapat diterima masyarakat, ke depannya kebijakan juga akan diarahkan
pada pembatasan jumlah kendaraan pribadi,” ungkap Santha. Guna menjamin
ketepatan waktu operasional bus Trans Sarbagita, pemerintah juga akan
menerapkan area traffic control system (ATCS) pada sejumlah titik kemacetan di
Pulau Dewata.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37115

Untuk melihat artikel Nusantara lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :