KabariNews – Upaya pemasaran investasi yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal direspons positif oleh investor Amerika Serikat. Kantor perwakilan BKPM di New York berhasil mengidentifikasi minat investasi investor negeri Paman Sam di tiga sektor yakni ekonomi kreatif, coldstorage dan pelayanan jasa kesehatan. Minat investasi yang masuk dari ketiga sektor tersebut tercatat mencapai US$ 20 juta (atau setara dengan Rp 278 miliar dengan kurs dolar AS Rp 13.900).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa minat investasi dari Amerika Serikat tersebut disampaikan melalui kantor perwakilan BKPM di New York. “Untuk sektor ekonomi kreatif mereka menyatakan minatnya untuk membangun studio animasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan memiliki mitra lokal di Batam, Bandung dan Jogja,” ujarnya sebagaimana dilansir dari siaran pers BKPM, Senin (7/3).

Menurut Franky, tiga lokasi yang disebutkan oleh perusahaan memang selama ini dikenal memiliki banyak talent dan memfokuskan diri untuk menjadi animator. “Perusahaan juga menyambut positif upaya pemerintah Indonesia membuka masuknya investasi dari ekonomi kreatif hingga 100%,” paparnya.

Selain ekonomi kreatif, dua sektor lainnya yang juga diminati oleh investor Amerika Serikat adalah coldstorage dengan nilai investasi US$ 15 juta dan dari sektor pelayanan kesehatan dengan nilai investasi US$ 5 juta. “Untuk coldstorage tahap pertama yang akan dibangun adalah di Sumbawa. Pabrik pengolahan ini nantinya akan mengolah hasil laut sebelum dipasarkan secara ritel di AS. Setelah Sumbawa mereka akan membangun di Alor, Seram dan Sorong,” urainya.

Sementara untuk jasa pelayanan kesehatan, perusahaan AS tersebut akan membuka jasa kesehatan khususnya pelayanan penurunan berat badan. Lokasi yang menjadi alternatif untuk lokasi adalah Lombok (NTB) dan Bintan (Kepulauan Riau). Selama ini perusahaan banyak bergerak di bumbu organik dan sedang menjajaki perluasan di bidang pelayanan jasa kesehatan.

Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Elsa Noviliyanti mengemukakan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan investor-investor terkait. “Untuk sektor ekonomi kreatif, kami telah bertemu dengan perusahaan bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk membicarakan tahapan-tahapan investasi yang dilakukan,” lanjutnya.

Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek. “IIPC New York bersama perwakilan RI dan tim Marketing Officer AS akan terus mengawal minat-minat investasi dari AS ini untuk segera direalisasikan,” pungkasnya.