Setiap wanita selalu ingin terlihat cantik, tampil sempurna di hadapan banyak orang. Hal tersebut dipengaruhi dari berbagai aspek, mulai dari lifestyle, tuntutan kehidupan sosial, sampai faktor pekerjaan.

Bahkan perusahaan maupun organisasi kini memiliki standar penampilan bagi karyawannya. Hal Inilah yang membuat penampilan menjadi penting bagi para wanita guna mendukung pekerjaannya. Lifestyle kaum urban yang sekarang ini tidak bisa lepas dari internet, membuat banyak wanita dari berbagai generasi ingin selalu tampil sempurna agar bisa terus eksis di sosial media. Oleh karena itulah saat ini yang menjadi tren di industri estetika adalah metode face reshaping.

“Metode face reshaping ini adalah membentuk wajah seseorang agar menjadi lebih ideal dan proporsional, sehinga menjadi Iebih cantik dan menarik. Namun, untuk mendapatkan bentuk wajah yang proporsional, pembentukan wajah bukan hanya sekedar membuat wajah menjadi tirus atau hidung Iebih mancung. Banyak faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan dan diperhatikan dalam melakukan face reshaping ini.” kata Founder dan President Director MIRACLE Aesthetic Clinic Group, dr. Lanny Juniarti Dipl. AAAM di acara campaign Miracle, Every Beauty Should Be A Masterpiece di Jakarta.

Ada bermacam-macam karakter kecantikan wanita di berbagai belahan dunia. Karakter kecantikan wanita khas Eropa dengan Latin, maupun Asia pasti berbeda. Di lingkup benua Asia saja juga berbeda. tampilan kecantikan khas India dengan Korea, maupun China dengan Mongolia sangat berbeda.

Bahkan di Indonesia saja, karakter kecantikan wanitanya juga sudah berbeda-beda, karena di dalamnya terdapat berbagai ragam suku dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, ada rasio-rasio kecantikan untuk ukuran proporsi wajah yang perlu diperhatikan dalam melakukan face reshaping agar mendapatkan hasil tampilan yang ideal bagi setiap individu, jadi tidak hanya asal menambahkan atau mengurangi bentuk wajah.

Dr Lanny Juniarti menjelaskan dalam face reshaping, kita harus mengetahui jenis perawatan mana yang tepat untuk setiap karakter wajah, dan bagaimana kita dapat membuat tampilan wajah tersebut menjadi proporsional namun tetap terlihat natural. Tanpa memperhitungkan rasio kecantikan dalam ilmu estetika dan memperhatikan karakter wajah seseorang, hasil face reshaping dapat terlihat tidak alami.

Saat ini mulai banyak terjadi kasus facial overfilled syndrome. Ini adaIah kondisi dimana wajah seseorang terlalu berlebihan menerima suntikan filler yang membuat bentuk wajah terlihat tidak ideal ataupun proporsional dan tidak natural. Salah satu kasus dalam overfilled syndrome yang saat ini sering dibicarakan adalah kasus pillow face, yaitu terlalu banyaknya cairan filler yang dimasukkan pada area pipi sehingga pipi menjadi sangat menonjol dan terlihat tembam.

“Harus kita ingat bahwa tujuan dari face reshaping adalah membuat wajah seseorang menjadi lebih ideal dan proporsional, sehingga seorang wanita dapat tampil Iebih menarik, menunjukkan kecantikan versi terbaiknya dengan tetap mempertahankan ciri khas karakter kecantikan individualnya,” pungkas dr. Lanny.