KabariNews – Usia boleh terbilang belasan tapi niat dan semangat sungguh mengagumkan. Dua pengarang ini pantas menjadi panutan dan inspirasi anak muda. Muda dan berbakat. Sukses karier dan sekolahnya.

Beth Reekles

Beth ReeklesBeth Reekles Gadis 19 tahun kelahiran Rogerstone, Newport, South Wales, ini merupakan salah satu pengarang muda yang sukses. Awalnya menulis di situs Wattpad sejak umur 15 tahun sampai kemudian menghasilkan novel pertamanya yang dipublikasi tahun 2012, ‘The Kissing Booth’. Novel ini menjadi pemenang the Most Popular Teen Fiction Watty Award serta masuk kategori Young Adult Romance Novel of The Year di tahun 2014. Karena kesuksesannya itu, namanya pun masuk dalam daftar 16 anak muda berpengaruh di dunia dari majalah Time bersanding dengan penyanyi Lorde, Malala Yousafzai serta Malia Obama.

“Saya merasa seperti mimpi nama saya masuk dalam daftar itu. Saat saya mulai menulis untuk Wattpad, saya tidak pernah membayangkan akan seperti sekarang. Saya hanya menyalurkan keinginan saya menulis,” kata penggemar teh lulusan ilmu Fisika dari Exeter University ini. Menurutnya masuk dalam daftar itu serta menjadi panutan gadis seusianya menjadikannya lebih bersemangat untuk menghasilkan karya bagus. Selain itu juga sukses sekolahnya. “Saya ingin berkarier menjadi ilmuwan dan penulis. Karena itu keduanya harus berjalan seimbang.”

Beth menyukai seri Harry Potter dan JK. Rowling merupakan pengarang favoritnya. Selain Enid Blyton dan John Green. Menurutnya saat itu karena suksesnya karangan JK. Rowling, maka novel-novel YA (Young Adult) yang populer akhirnya banyak bercerita tentang vampir dan penyihir. Beth memilih melawan arus dengan membawa tema percintaan. Setelah ‘The Kissing Booth’, menyusul ’Rolling Dice, Out of Tune, ‘The Beach House’ dan ’Cwtch If You Can’. Meski menulis tentang percintaan, Beth tidak menutup diri membaca jenis buku lainnya. Itulah satu tips darinya untuk mereka yang gemar menulis yaitu banyak membaca buku apa saja karena itu akan memperbanyak kosa kata dan mengasah empati kita saat menulis.

Helena Coggan

Helena CogganHelena mengaku tertarik menulis sejak umur enam tahun dan sejak itu berambisi menjadi penulis. Orang tuanya sendiri terkejut melihat anak seumur itu memiliki keinginan menjadi penulis besar. Dengan kesungguhannya, umur 13 tahun sudah menulis lembar demi lembar cerita yang akhirnya dipublikasikan menjadi novel ’The Catalyst’ dua tahun kemudian. Ini menjadikan cewek umur 15 tahun ini menjadi salah satu penulis termuda di Inggris.

Gadis yang lahir dan besar di London ini berasal dari keluarga pecinta buku. Helena menggambarkan rumahnya ditimbuni buku. Semua sudut penuh dengan berbagai macam jenis buku. “Tapi saya suka membaca buku dengan tema dystopian fantasy yaitu yang merupakan dunia antah-berantah, yang imajinatif dan menegangkan.” Dalam novelnya, Helena menggambarkan karakter gadis yang kuat yang berjuang demi keadilan dan orang-orang yang dicintainya. Begitu pula untuk dua novel selanjutnya, Helena tetap konsisten pada penggambaran karakter yang sama. “Saya suka karakter Katniss Everdeen dari seri ’The Hunger Games’ dan Tris Prior dari seri ’The Divergent’.

Saya ingin gadis seusia saya itu menjadi gadis yang berkarakter kuat seperti mereka berdua serta seperti karakter Rose Elmsworth di The Catalyst.” Jika membaca ‘The Catalyst’ ini, sungguh tak menyangka pengarangnya baru berumur 15 tahun! Selain guru bahasa Inggrisnya, Kate Howard dari associate publisher Hodder & Stoughton yang mempublikasikan novelnya pun tercengang saat membaca draft awal. Komentar mereka sama, tulisan Helena sangat imajinatif dan cerdas. Selain mempublikasikan ’The Catalyst, Hodder & Stoughton’ ini pula yang akan mempublikasikan dua lagi novel karya Helena. Satu sarannya untuk penulis baru, bahwa kita harus tahu akhir ceritanya sebelum mulai menulis. Sehingga konsisten dan tidak ‘lari’ kemana-mana alurnya. (1004)