Sukses meraih prestasi gemilang setelah mengalami 17 kali kegagalan dalam tes masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada tahun 2020, Muhammad Nurul Muflikhin atau yang akrab disapa Ikin, menjadi salah satu sorotan dalam gelaran wisuda periode VIII tahun akademik 2023/2024 di Auditorium Universitas Jember pada Sabtu (24/02).

Kisah kegigihan dan tekad Ikin menjadi inspirasi tersendiri, dimana ketekunan dan semangat pantang menyerahnya membawanya pada keberhasilan di percobaan ke-18, akhirnya diterima di Universitas Jember.

Menyelesaikan studi tepat waktu bukanlah halangan baginya, bahkan Ikin sukses menjadi lulusan pertama yang menyelesaikan masa studi kurang dari 4 tahun, yaitu hanya dalam waktu 3 tahun 3 bulan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) memuaskan sebesar 3,82.

“Saya harus melewati kurang lebih kegagalan sebanyak 17 kali seleksi masuk perguruan tinggi sebelum dinyatakan menjadi mahasiswa Universitas Jember. Kegagalan tersebut tidak menjadi halangan untuk saya terus berprestasi,” ungkap Ikin dengan penuh semangat.

Setelah resmi menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di UNEJ, Ikin tidak berpuas diri. Sebaliknya, dia memilih untuk tetap fokus dan bekerja keras dalam mencapai prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Dedikasi tinggi Ikin terbukti dengan raihan 12 penghargaan sejak menjadi bagian dari mahasiswa Universitas Jember.

Ikin bukan hanya menjadi Duta Kampus Universitas Jember, namun juga meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi FISIP 2022, Juara 2 Duta SDG’s Universitas Jember 2022, Putera Kampus Indonesia Etnic Wear 2022, Juara 3 JTV Golek Presenter 2022, Runner up II Putera Kampus Provinsi Jawa Timur 2022, dan beberapa penghargaan lainnya.

Anak dari pasangan Nurhadi dan Sukartini ini terus mengukir prestasi tanpa henti. Selain sering meraih juara dalam perlombaan, Ikin juga mendapatkan beberapa beasiswa selama kuliah, seperti Bright Scholarship dan Mahasiswa Berkarya Universitas Jember.

Prestasi yang diraih Ikin bukan hanya menjadi kebanggaan baginya sendiri, tetapi juga bagi kedua orang tuanya. Ia menegaskan bahwa dukungan yang diberikan oleh orang tua sangat berarti baginya, menjadi pendorong utama dalam menghadapi segala kesulitan selama proses perkuliahan.

“Pasti bisa,” begitulah kata-kata yang senantiasa menguatkan Ikin ketika menghadapi tantangan.

Dengan doa dan semangat dari orang tua, Ikin berhasil menjalani perjalanan kuliahnya dengan kemudahan dan keberhasilan yang diraihnya saat ini.

Sumber foto: unej.ac.id

Baca Juga: