KabariNews – Di saat Irak mengalami kekerasan yang meningkat, gelombang pengungsi dalam beberapa tahun terakhir kini terlantar di wilayah abu-abu dan tidak bisa mengakses bantuan kemanusiaan yang paling mendasar. Di sebagian besar wilayah negeri itu, penduduk sipil terus menanggung harga yang mahal akibat konflik, dan bantuan kemanusiaan masih sangat kurang, organisasi kemanusiaan medis internasional Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) memperingatkan.

“Penduduk Irak sedang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam beberapa dekade terakhir,” ujar Fabio Forgione, Kepala Misi MSF di Irak melalui siaran persnya, Selasa, (9/6). “Ribuan orang, khususnya di Irak tengah, tidak mendapatkan bantuan kemanusiaan yang sangat mereka butuhkan.”

Setahun terakhir, pertikaian intens telah mengakibatkan hampir tiga juta orang melarikan diri dari wilayah Irak bagian utara dan tengah, terutama Provinsi Anbar, Ninewa, Salah Al-Din, Kirkuk, dan Diyala. Ribuan keluarga telah melarikan diri dari kekerasan yang kian meluas dan garis perang yang terus berubah. Mereka telah berpindah-pindah beberapa kali, selama itu mereka kehilangan segalanya. Banyak yang tetap tinggal di tempat-tempat yang teramat padat – tenda, bangunan yang belum selesai, tempat ibadah atau sekolah – di mana kondisinya sangat buruk.

Tim MSF yang bekerja di wilayah abu-abu – di utara Mosul dan di wilayah di antara Baghdad dan Anbar – melaporkan bahwa banyak orang mengungsi tanpa air bersih atau sanitasi yang layak. Infrastruktur lokal dan fasilitas kesehatan telah hancur atau tidak berfungsi, dan jumlah staf medis semakin tidak memadai. Banyak orang yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan dasar, sementara mencapai rumah sakit yang masih berfungsi cukup sulit di beberapa daerah tertentu yang kurang aman.

“Meski kebutuhan penduduk sangat tinggi, bantuan kemanusiaan hanya dipusatkan di daerah-daerah yang lebih aman, seperti daerah Irak Kurdistan,” ujar Forgione. “MSF adalah salah satu dari sedikit organisasi internasional yang bekerja di daerah-daerah utara dan tengah Irak, tempat mengungsi orang-orang yang melarikan diri dari konflik. Meski banyak kendala keamanan, memberikan bantuan di wilayah ini masih memungkinkan. Namun, wilayah-wilayah ini masih terabaikan.”

Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat, MSF telah memperluas operasinya di Irak tengah dan utara. Tim medis MSF mengelola klinik berjalan di Provinsi Kirkuk, Salah Al-Din, Diyala, Ninewa dan Baghdad untuk menyediakan layanan kesehatan bagi penduduk yang lari dari daerah konflik, serta bagi penduduk lokal. Tim menyediakan layanan kesehatan umum, dengan fokus pada penyakit tidak menular, kesehatan reproduksi, dan layanan kesehatan jiwa.

“Kami sangat khawatir akan kemungkinan kekerasan menyebar ke kota-kota padat penduduk lainnya, karena hal ini akan mengakibatkan pengungsian yang lebih banyak lagi,” ujar Forgione. “Semua pemangku kepentingan di Irak harus melakukan semua upaya yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa  penduduk Irak yang melarikan diri dari kekerasan bisa mendapatkan bantuan kemanusiaan. Tim kami melakukan segalanya yang bisa dilakukan, namun kami tidak mampu memenuhi semua kebutuhan dengan efektif.” (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/77742

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan

 

 

 

 

kabari store pic 1