Merebaknya virus flu babi (swine flu) saat ini, membuat seluruh negara mengambil langkah antisipasi guna mencegah penyebaran yang lebih luas.
Sampai saat ini sedikitnya terdapat 1.600 kasus terindikasi terjangkit flu babi. Di Meksiko tempat dimana virus ini pertama kali menyebar, Departemen Kesehatan Meksiko melaporkan 103 korban jiwa tewas dengan terjangkit virus flu babi sebanyak 22 orang, selebihnya masih diselidiki.
Selain Meksiko, virus flu babi juga menyebar di Kanada dan Amerika Serikat, di Kanada sendiri sedikitnya telah terjadi 6 kasus meninggal dan dinyatakan positif terinfeksi virus flu babi.
Sedangkan di Amerika Serikat dilaporkan 20 kasus yang mirip flu babi. Penyebaran virus flu babi yang cepat diduga telah merambah sampai ke Eropa. Keterangan resmi pemerintah Spanyol menyebutkan di negara tersebut terdapat 18 kasus yang mirip dengan gejala flu babi.
Pemerintah AS Umumkan Darurat
Terkait penyebaran virus yang begitu cepat dan ditemukannya 20 kasus dugaan flu babi di lima negara bagian AS, Menteri Keamanan dalam negeri AS, Janet Napolitano, mengumumkan keadaan darurat kesehatan publik untuk menghadapi flu babi pada 26 April 2009 di Gedung Putih.
Pemerintah AS melalui Centers for Disease Control and Prevention (CDCP) masih terus melakukan penyelidikan tentang virus ini. Baik dari segi penyebaran, identifikasi, maupun spektrum yang lebih luas dari penyakit ini. Di sisi lain juga terus melakukan berbagai upaya bersama Departmen Kesehatan untuk menekan penyebaran wabah flu babi.
Napolitano juga menjelaskan, sekitar 12 juta dosis obat Tamiflu akan
dibagikan ke negara-negara bagian yang membutuh.
Sementara dari Uni Eropa dilaporkan negara-negara eropa memutuskan untuk menghentikan impor daging babi. Mereka juga memberikan perhatian khusus kepada para turis yang masuk ke eropa, pasca penyebaran flu babi di Amerika Utara.
Bahkan petugas di bandara-bandara internasional eropa diharuskan memakai masker. Dan setiap turis yang masuk bandara harus melewati detektor suhu tubuh.
Menurut laporan WHO, virus ini dapat menjadi pendemi global. “Flu
babi) memiliki potensi pandemi karena itu menginfeksi orang,” kata
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan, Sabtu (25/4) di Jenewa, Swiss.
Sementara dari Istana Negara dilaporkan, kemarin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menggelar rapat kabinet terbatas untuk membahas langkah-langakh pencegahan flu babi di Indonesia
Presiden menginstruksikan agar seluruh jajarannya dan pihak-pihak terkait untuk bertindak cepat mengatasi penyebaran flu babi.
“Kita harus melakukan pengawasan lebih ketat lagi, kontrol dan pengecekan khususnya terhadap penerbangan yang berasal dari Amerika Serikat dan Meksiko,” tegasnya.
Dinas Peternakan di sejumlah daerah juga telah melakukan antisipasi virus babi tersubut dengan melakukan pendataan dan pemeriksaan terhadap peternakan-peternakan babi, seperti di Bali, Mojokerto, malang dan Ternak yang ditemukan sakit langsung diainnya.
Gejala
Menurut US Centers for Disease Control and Prevention (CDCP), flu babi (H1N1) memiliki gejala demam, batuk, nyeri
otot, sakit pada tenggorokan serta menyebabkan kelelahan fisik yang
berlebihan, selain itu virus ini juga dapat menyebabkan si penderita
mengalami muntah-muntah dan diare.
Pada tahap lanjut terjadi sesak nafas dan kematian karena kegagalan pernafasan. Flu babi adalah tipe baru gabungan dari virus babi, manusia dan unggas. Cara penularan pada manusia adalah melalui kontak langsung atau
via benda-benda yang terkontaminasi. Flu babi menular dari manusia ke
manusia, lalu bercampur dengan virus flu manusia lewat udara (bersin,
batuk).
Untuk mencegah penularan virus ini, beberapa cara bisa dilakukan seperti tutup hidung dan mulut dengan tisu saat batuk/bersin, buang tisue ke tempat sampah, mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin. Hindari kontak dengan penderita flu. Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut. Virus menular lewat bagian tubuh tersebut. Jangan memakan daging babi yang telah terinfeksi flu H1N1 dan masaklah
daging babi pada suhu 171 derajat Celcius agar semua virus dan bakteri
mati.
(berbagai sumber)
Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32993
Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini
Klik disini untuk Forum Tanya Jawab
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :