Tak ingin kalah dari negara tetangga yang kerap menggelar karnaval besar dan bisa menarik banyak wisatawan mancanegara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun ingin menggelar karnaval besar yang bisa memberi banyak keuntungan baik aspek budaya maupun ekonomi.  Karnaval besar bertema Budaya Betawi rencananya akan dijadikan perayaan besar untuk mengangkat ciri khas Betawi dengan mengusung ondel-ondel sebagai ikon karnaval.

“Kota Jakarta tidak boleh kalah dengan Singapura, Kuala Lumpur, Sidney, dan London yang kerap menggelar even karnaval besar,” kata Jokowi saat memberi sambutan pada Silaturahmi, bersama Pengurus RT, RW, Lembaga Musyawarah Keluarhan, Dewan Kota Kabupaten, pengurus PKK, dan Lembaga Kemasyarakatan DKI di Istora Senayan, Minggu (2/12).

Mantan walikota Solo yang tengah naik daun ini menginginkan pusat kebudayaan Indonesia berada di Jakarta. Dan untuk  mendukung rencananya tersebut, pada awal tahun 2013, Jokowi mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) untuk menggunakan pakaian khas Betawi setiap hari Rabu. Jokowi berharap dengan diberlakukan kewajiban tersebut, Jakarta bisa dikenal sebagai ibukota yang berkarakter dan memiliki ciri khas.

Tak hanya itu saja, mulai tahun depan DKI juga akan mencanangkan program nuansa khas Betawi pada setiap bangunan yang akan didirikan di ibukota mulai tahun depan.  “Setiap bangun pasar, apartemen, kantor, sekolah, bank dan sebagainya, wajib memakai karakter Betawi. Saya akan memaksa walaupun sekedar nampak di depan bangunan saja” tegasnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga berencana akan menggerakan kembali sejumlah sanggar budaya yang ada di tingkat kampung. Jokowi mengajak peran serta masyarakat untuk mewujudkan program ini.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?50696

Untuk melihat artikel Nusantara lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :