Jelang tayang perdana di bioskop, film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JESEDEF) sukses mengadakan press screening dan gala premiere pada Jumat, 24 November 2023 di XXI Epicentrum, Jakarta.
Dalam acara yang dihadiri oleh rekan media, kolega hingga stakeholder industri film Indonesia ini, film JESEDEF dapat disaksikan lebih awal, pada 25 November 2023 dan 26 November 2023.
Pada tanggal 25 November 2023, special screening ini akan hadir di lima kota, yaitu di Jakarta (PIM 1 XXI, pemutaran pukul 19.05 WIB), Semarang (The Park XXI, pemutaran 16.45 WIB), Makassar (TSM XXI, pemutaran pukul 19.00 WIB), Bandung (CGV 23 Paskal, pemutaran pukul 14.00 WIB), dan di Medan (Cinepolis Plaza Medan Fair, pemutaran pukul 19.00 WIB). Sementara pada tanggal 26 November 2023, special screening ini akan hadir di dua kota, yaitu di Bekasi (CGV Bekasi Cyber Park, pemutaran pukul 14.00 WIB) dan di Malang (Cinepolis Malang Town Square, pemutaran pukul 16.00 WIB).
Kabar baik lainnya, film teranyar dari Imajinari bersama dengan Jagartha & Trinity Entertainment ini juga dapat ditonton di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 di Jogja pada 26 dan 28 November 2023. Antusias pemutaran film yang ditulis dan disutradarai oleh Yandy Laurens ini pun sangat tinggi. Lantaran tiket untuk dua pemutaran di JAFF 2023, sudah ludes dipesan.
Dengan animo luar biasa ini, Yandy selaku sutradara berharap filmnya akan diterima dengan baik saat tayang di bioskop, mulai 30 November 2023 mendatang. Menurutnya, film ini menyampaikan cerita cinta yang sederhana, namun sarat akan pesan bahwa cinta itu bisa hadir dengan apa adanya, dan nggak harus wah, seperti apa yang kita lihat selama ini di film-film.
“Jika anak saya sudah berumur belasan tahun, saya akan ajak anak saya untuk menonton film ini untuk mendefinisikan cinta bersama. Bahwa cinta itu banyak bentuknya, sederhana dan indah, tidak melulu harus seperti di film-film,” ungkapnya.
Film ini memang akan menghadirkan sebuah drama percintaan, mengharu biru dan mendalam, namun tetap dilengkapi dengan segarnya komedi yang hadir melengkapi kisahnya. Film yang tak biasa untuk para aktor di dalamnya, khususnya untuk Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir sebagai pemeran utama di JESEDEF. Bagi keduanya, selain ceritanya yang hangat dan sederhana,proses pembuatan film ini juga benar-benar mereka lakukan dengan sepenuh hati, sehingga meninggalkan kesan yang mendalam.
“Ini adalah film paling berarti buat gue dan Nirina, karena baru di film ini, kami sebagai aktor dan aktris merasa sangat dihargai. Kami dilibatkan dalam penyusunan logika cerita, pendapat kami didengarkan, kami merasa memiliki cerita ini bersama. Karena itu, gue bisa bilang ini karya yang tulus dan semoga ketulusan kami bisa sampai kepada penonton,” ungkap Ringgo Agus Rahman.
Tak jauh berbeda dengan Ringgo, Nirina pun memberikan pengalaman pribadinya yang sangat berkesan ketika dipercaya untuk bermain di film ini. “Bertemu Yandy membuat gue memiliki faith lagi. Yandy membuat gue dan Ringgo jadi kayak anak baru di film lagi. Dan ini terjadi saat kami syuting dimana kami bener-bener grogi kayak pertama kali main film. Kami jadi ingat lagi alasan kenapa kami ada disini, kenapa kami menjadi aktor film, dan mencintai dunia ini,” tutur Nirina Zubir dengan antusias.
Film JESEDEF sendiri akan bercerita tentang Bagus (Ringgo Agus Rahman), seorang penulis film dengan tekad bulat untuk menyampaikan perasaannya kepada temannya sejak SMA, Hana (Nirina Zubir). Namun, Bagus tidak melakukan itu dengan cara biasa; ia memilih untuk merangkai cinta dalam bentuk skenario film. Di sisi lain, film ini juga menggambarkan sisi dunia Hanna yang kehilangan warna saat ia harus kehilangan pasangan hidup yang sangat ia cintai. Kembalinya Bagus dalam kehidupan Hana yang tengah berduka, menjadi sebuah kesempatan untuk memulai lembaran baru bersama.
Menariknya, film yang juga dibintangi oleh Dion Wiyoko, Sheila Dara, Alex Abbad, dan Julie Estelle ini akan menyajikan elemen visual yang berbeda. Di mana 80 persen film ini akan menampilkan visual hitam putih. Sesuatu yang baru di industri film Indonesia ini membuat Ernest Prakasa, selaku produser berharap film ini bisa menjadi sebuah film yang menghibur dan sebuah karya yang memberikan pengalaman yang bermakna bagi semua yang menontonnya.
“Semoga, hasil terbaik film kedua Imajinari yang produksinya sangat menantang ini bisa menghibur teman-teman semua yang sedang membuka lembaran baru dalam hidupnya,” tutur Ernest.
Sumber foto: Istimewa
Baca Juga:
- Kalya Mahiya Memenangkan Achieving 1st Place di The Mediterranean International Folk Fest Spanyol 2024
- Istimewanya Konser Lost in Harmony Isyana Sarasvati
- Susur Sungai dengan Jip Wisata di Goa Pindul
- ESMOD Jakarta Creative Show 2024 Jadi Ajang Inovasi Mode Generasi Muda Indonesia
- Ingin Paimama Berkembang Semakin Besar dan Jadi Berkat Bagi Banyak Orang