K-Video: DPR Simpulkan Kasus Century Melanggar Aturan

Jakarta, KabariNews.com – Sidang Paripurna DPR-RI yang berakhir pada Rabu (3/3) malam, dengan agenda pembahasan sikap DPR terhadap hasil penyelidikan Pansus Century akhirnya memutuskan bahwa kebijakan pengambilan keputusan dana Bailout Bank Century tidak tepat.

Keputusan ini diambil melalui voting pengambilan keputusan setelah sebelumnya rapat paripurna tersebut memberikan dua opsi mengenai pandangan hasil penyelidikan Pansus Century, yakni Opsi A yang menyatakan bahwa Bailout Century tidak bermasalah, dan Opsi C yang menyebutkan pengambilan kebijakan dana Bailout bermasalah.

Isi kebijakan Opsi A yang diajukan tersebut di antaranya menyebutkan bahwa bahwa kebijakan Bank Indonesia menetapkan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik sesuai dengan Perpu No. 4/2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan dan bertujuan mencegah Indonesia mengalami krisis ekonomi. Selain itu, disimpulkan juga bahwa tidak ada dana talangan yang mengalir ke partai politik dan pasangan calon Presiden serta wakilnya.

Sedangkan Opsi C antara lain berisi telah terjadi berbagai penyimpangan oleh otoritas moneter dan fiskal dalam pengucuran dana Bank Century. Selain itu diduga juga telah terjadi penyalahgunaan wewenang oleh otoritas moneter dan fiskal yang bisa digolongkan sebagai dugaan tindak pidana korupsi.

Setelah melalui rapat paripurna yang digelar selama dua hari sejak Selasa (02/03), maka DPR menyatakan, kasus Bank Century, mulai dari proses merger hingga bailout,
penyertaan modal dan FPJP, merupakan pelanggaran terhadap
perundang-undangan.

Hasil lengkap voting:

Opsi A: (kebijakan terkait Bank Century tidak menyalahi aturan)

Total: 212 suara

PD : 148 suara

PAN: 39 suara

PPP: 0 suara

PKB: 25 suara

Opsi C: (kebijakan terkait Bank Century menyalahi aturan)

Total: 325 suara

Golkar: 104 suara

PDIP: 90 suara

PKS: 56 suara

PPP: 32 suara

PKB: 1 suara

Gerindra: 25 suara

Hanura: 17 suara

Pandangan Fraksi PDIP