Siapa bilang untuk menjadi calon anggota legislatif harus dari kalangan atas,  Herdy Aswarudin yang dipanggil Edi Bonetsky–nama kerennya kata dia–adalah pengamen jalanan sekaligus  guru yang mengajar anak-anak jalanan.

Langkahnya menuju Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta, didukung oleh partai Bulan Bintang. Edi menduduki nomor urut 5 dari Partai Bulan Bintang untuk daerah pemilihan Banten III

Edi mengaku terpanggil untuk maju ke parlemen karena kekecewaannya terhadap pemerintah yang menganak tiri kan pengamen jalanan.  “Saya kecewa dengan sikap pemerintah yang menganggap kaum miskin kota, pengemen jalanan, anak terlantar bahkan pengemis sebagai sampah masyarakat. Dulu waktu kampanye janji mereka muluk sekali. Sekarang, boro-boro inget.” ujar Edi.

Edi pun berjanji jika terpilih, maka 50 %  gajinya adalah milik mereka yangg ada di jalanan. Serta rakyat boleh menggunakan failistas negara karena memang itu milik rakyat.

Edi juga mengaku walaupun dia menjadi calon anggota legislatif tetapi dia tetap melakukan rutinitas sehari-harinya, yakni mengamen dan mengajar di Saung Anak Langit, Tangerang.

Dengan penampilan yang apa adanya serta kedekatannya dengan masyarakat, sosok  Edi memang terkenal di kalangan anak-anak jalanan Tangerang. Edi mengatakan prilaku yang dilakoni terhadap masyarakat ini sebagai bentuk rukun warga, rukun tetangga, rukun mayarakat dan rukun bernegara.

Dalam berkampanye Edi mengaku dirinya tidak bermodal, para masyarakat sekitarnyalah yang membantunya. Mulai dari mulut ke mulut sampai pembuatan spanduk dan stiker semuanya sumbangan dari masyarakat. Edi menambahkan, siapa pun yang membantunya diharap menulis nama, hal ini agar masyarakat tahu, bahwa dirinya tidak tidak bermodalkan apa-apa untuk maju ke parlemen. Dia hanya punya niat baik dan dukungan masyarakat. Katanya lagi

“Kalau saya kalah, saya tetap bahagia karena saya tidak rugi  secara materi. Seandainya saya menang pun saya tidak dapat tertawa bahagia, karena itu berarti tanggung jawab serta amanat teman-teman.” ucap Edi sambil menghisap rokoknya.

Di pinggir sungai Cisadane, Tanggerang, Edi bersama kelompok belajar anak jalanan, “Saung Anak Langit”,  berkumpul sehari-harinya.

Untuk nonton video ini, Klik disini

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32527

Untuk melihat Berita Indonesia / Jakarta lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :