Kabinet SBY pada sisa 3 tahun masa pemerintahannya kian tambun. Ada 14 orang wakil menteri yang ada di kabinetnya kini.

Para wakil menteri itu adalah Wardana (wakil menteri Luar Negeri), Safrie Sjamsoeddin (wakil menteri Pertahanan), Alex Retraubun (wakil menteri Perindustrian), Mahendra Siregar (wakil menteri Perdagangan) , Bayu Krisnamurti (wakil menteri Pertanian), Bambang Susantono (wakil menteri Perhubungan), Hermanto Dardak (wakil menteri Pekerjaan Umum)

Selanjutnya adalah Fasli Jalal (wakil menteri Pendidikan Nasional bidang Pendidikan), Musliar Kasim (wakil menteri pendidikan bidang kebudayaan), Lukita Dinarsyah Tuwo sebagai Wakil mentreri Negara PPN, Any Ratnawati sebagai wakil menteri Keuangan, Ali Gufron Mukti sebagai wakil menteri Kesehatan, Sapta Nirwandar sebagai wakil menteri Kebudayaan dan Pariwisata, serta Denny Indrayana sebagai wakil menteri Hukum dan HAM.

Dari sekian jabatan itu, ada 3 pos wakil menteri yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Masing-masing Wakil menteri Kebudayaan dan Pariwisata, wakil menteri Kesehatan dan wakil menteri Pendidikan Nasional.

Beberapa pihak menilai itu sebagai pemborosan karena belanja pegawaipun ikut membengkak. “Seharusnya, reshuffle atau perombakan Kabinet dibarengi dengan perampingan struktur kementrian. Bukan malah menambah 3 pos wakil menteri,” kata Yuna Farhan sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Rabu (18/10) seperti diberitakan Antara.

Namun anggapan itu ditepis oleh pihak Istana. Meski jumlahnya membengkak, staf khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga mengatakan bahwa hal itu tidak akan membuat kabinet menjadi gemuk. “Ini bukan rekruitmen yang berasal dari luar. Wakil menteri juga bukan jabatan politis karena posisisi sesuangguhnya bagian dari birokrasi,” kata Daniel.

Menurut Deputi Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara dan reformsi Birokrasi bidang pelayanan public, Wiharto menjelaskan bahwa tambahan posisi wakil menteri juga tidak terlalu membebani anggaran negara. Sebab pangkat wakil menteri sama dengan direktur jenderal, sekretaris jenderal maupun deputy menteri.” Gajinya sama, “ kata Wiharto.

Posisi wakil menteri dalam sejarah Indonesia bukan hanya di era pemerintahan SBY saja. Pada orde lama ada 10 wakil menteri pertama di Kabinet Kerja III di pemerintahan Soekarno. Di zaman Soehartopun, kabinet yang dibentuknya penuh dengan Menteri muda yang fungsinya sebetulnya mirip dengan wakil menteri.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37443

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :