Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan PT.Cerdas Digital Nusantara (Cakap) memfasilitasi peningkatan keterampilan Bahasa Inggris pekerja kreatif untuk meningkatkan daya saing dan menembus pasar global melalui program Digital English Course.

Saat ini, industri kreatif Tanah Air sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19. Tidak sedikit yang kehilangan pembeli bahkan harus berhenti berproduksi.

“Pandemi ini berdampak besar terhadap industri kreatif karena terbatasnya mobilitas masyarakat dan kemampuan produksi. Meski begitu, pekerja parekraf (pariwisata, ekonomi kreatif) harus tetap kreatif dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi saat ini maupun tantangan yang akan muncul paska pandemi. Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf memfasilitasi pelatihan online gratis untuk upskilling dan reskilling, salah satunya Digital English Course” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio.

Seleksi peserta telah dilakukan pada 5-10 April lalu dan berhasil menjaring 2.794 orang, dan sebagian berasal dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan kab/kota kreatif. Sebanyak 250 orang dinyatakan lolos dan dibagi menjadi 25 kelompok. Peserta merupakan perwakilan dari 17 subsektor ekraf yang berasal dari 28 provinsi.

Subsektor ekraf tersebut adalah aplikasi, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, pengembangan permainan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, serta film, animasi dan video.

Pelatihan dilaksanakan selama tiga bulan, yakni pada Mei hingga Juli dengan durasi setiap pertemuan 50 menit. Peserta mengikuti placement test, mid-test, dan final test untuk mengukur pencapaian pembelajaran.

Meski dilakukan secara virtual, pembelajaran dilakukan dua arah secara real time dengan guru profesional. Modul pembelajaran dalam bentuk soft-copy juga disediakan di setiap sesi. Peserta dengan kehadiran di atas 85 persen akan mendapat sertifikat.

Tomy Yunus selaku founder sekaligus CEO Cakap menyatakan, “Kami menyambut baik upaya kolaborasi Cakap dengan Kemenparekraf dalam hal peningkatan dan pengembangan daya saing pelaku pariwisata terutama di 5 Destinasi Super Prioritas, melalui program belajar yang dirancang khusus menggunakan teknologi kelas jarak jauh akan membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif, berkualitas, dan aman di tengah pandemi COVID-19 ini.”katanya.

“Apalagi dengan menurunnya aktivitas di industri pariwisata yang sebenarnya bisa menjadi kesempatan emas untuk melakukan peningkatan skills bagi para pekerja di sektor pariwisata,” ujarnya.