JAKARTA, Indonesia — Eric Jones, Kepala Staf Overseas Private Investment Corporation (OPIC), sebuah institusi keuangan pembangunan Pemerintah AS hari ini berkunjung ke Indonesia untuk menegaskan kembali komitmen OPIC dalam mendukung pembangunan dan investasi di sektor-sektor prioritas seperti digital dan infrastruktur energi di Indonesia dan seluruh kawasan Indo-Pasifik.

“Dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan kota Jakarta yang sedang mengarah menjadi kawasan urban terbesar di dunia dalam satu dekade terakhir, Indonesia menjadi contoh bagaimana investasi dalam bidang infrastruktur dan teknologi turut mendorong pembangunan,” ujar Jones. “OPIC akan terus menjajaki peluang-peluang untuk mendukung pertumbuhan yang berlanjut di Indonesia dan mendorong kesejahteraan kawasan yang lebih luas melalui proyek-proyek yang berjangka panjang, melestarikan lingkungan hidup, menciptakan lapangan pekerjaan setempat, menjaga transparansi, dan melindungi kedaulatan nasional.”

Selama berada di Indonesia, Jones melakukan pertemuan dengan pejabat tingkat tinggi pemerintah Indonesia dari Kementerian Keuangan, dan membahas dampak besar peluang investasi di kawasan ini dengan para tokoh bisnis Indonesia.

Indonesia adalah negara ke-tiga yang dikunjungi dalam rangkaian tur ke empat negara di Indo-Pasifik yang diawali dengan Malaysia, Singapura, dan akan dilanjutkan ke Laos. Jones berkunjung ke kawasan Indo-Pasifik untuk mempromosikan investasi AS sebagai alternatif terhadap jenis investasi pemerintah tanpa kesinambungan, memperkuat hubungan, dan menjajaki peluang untuk bekerjasama dengan para sekutu dalam mendorong pertumbuhan dan stabilitas.

Saat ini OPIC telah berinvestasi senilai lebih dari tiga milyar dolar di 75 proyek di Indo-Pasifik termasuk investasi senilai 125 juta dolar di Indonesia melalui proyek-proyek mulai dari energi hingga manufaktur dan layanan kesehatan.

Kunjungan ini bertepatan dengan persiapan OPIC untuk berubah menjadi sebuah lembaga yang baru dan modern bernama International Development Finance Corporation (DFC) pada Oktober 2019 mendatang. Dengan modal investasi dua kali lipat lebih senilai 60 milyar dolar dan perangkat baru seperti wewenang ekuitas, DFC akan memiliki lebih banyak sumber daya yang dapat diinvestaskikan di kawasan-kawasan prioritas seperti Indo-Pasifik.

###

Overseas Private Investment Corporation (OPIC) adalah sebuah lembaga swadaya Pemerintah AS yang membantu para pelaku bisnis AS berinvestasi di pasar yang sedang berkembang. Didirikan pada 1971, OPIC menyediakan perangkat bagi pelaku bisnis untuk mengelola risiko terkait investasi asing langsung, membantu pembangunan ekonomi di negara dengan pasar berkembang, dan memajukan kebijakan luar negeri dan prioritas keamanan nasional AS. OPIC membantu para pelaku bisnis AS memperoleh pijakan di pasar yang baru, mempercepat pendapatan baru, dan berkontribusi pada peluang lapangan kerja dan pertumbuhan baik di dalam maupun di luar negeri. OPIC menjalani misinya dengan menyediakan pembiayaan, asuransi risiko politik, dukungan serta kemitraan dengan pengelola dana ekuitas swasta.

Layanan OPIC tersedia untuk perusahaan baru maupun sedang berkembang yang berencana akan berinvestasi di lebih dari 160 negara di seluruh dunia. OPIC mengenakan biaya berbasis pasar untuk produk-produknya sehingga beroperasi secara swadaya tanpa membebani pembayar pajak sama sekali. Semua proyek OPIC harus tunduk kepada praktik-praktik internasional terbaik dan tidak akan menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan di Amerika Serikat.