Susu sapi memang diketahui memiliki banyak kandungan protein tinggi dan sangat baik bagi pertumbuhan buah hati Anda.

Namun apakah Anda tahu bahwa protei susu sapi juga dapat mengakibatkat alergi pada bayi?

Dalam sebuah seminar tentang “Apakah Alergi Diturunkan Secara Genetik,” di Jakarta, Dr. Zakiudin Munasir yang menjadi narasumber menuturkan, reaksi alergi pada bayi dapat timbul pada saat awal-awal bayi mencoba susu sapi, reaksi alergi pertama kali ini biasanya timbul dengan gejala gangguan pada saluran pencernaan seperti terjadi diare dan muntah.

Masuknya protein asing kedalam tubuh bayi dengan kondisi saluran pencernaan bayi yang belum sempurna membuat bayi rentan akan alergi yang diakibatkan susu sapi tersebut, tambah Dr Zakiudin.

Dokter spesialis anak bidang imunologi ini menghimbau bahwa pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi hingga usia 6 bulan.

Kandungan gizi lengkap pada ASI, seperti protein “Hypo Allergenik”, DHA, probiotik dan kolostrum dapat melindungi bayi dari alergi.

Selain susu sapi, pemicu terjadinya alergi pada bayi juga dapat ditimbulkan oleh makanan lain seperti telur, kacang-kacangan dan sebagainya.

Perkembangan pola hidup masyarakat saat ini, serta semakin banyaknya jenis makanan/minuman yang mengandung zat-zat yang
dapat merusak kesehatan, serta meningkatnya tingkat polusi juga menjadi faktor terjadinya alergi.

Alergi merupakan reaksi kekebalan tubuh yang mengalami  penyimpangan atau berubah dari normal, sehingga menimbulkan gejala-gejala yang merugikan tubuh. Mulai dari gangguan pernafasan, gangguan kulit, hingga gangguan mata dapat timbul akibat alergi.

Menurut Dr Zaikudin, ada tiga langkah yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya gangguan alergi yakni, menghindari semua yang menjadi pencetus alergi, menjalani pola hidup sehat serta memakai obat sesuai kebutuhan dan anjuran dokter.

Pengobatan alergi biasanya dilakukan dengan memberikan obat-obatan seperti antihistamin dan kortikosteroid (digunakan dengan cara diminum, suntikan maupun inhalasi) untuk memperkuat dinding-ding sel mast pada tubuh si penderita.

Berdasarkan catatan para ahli, kasus alergi saat ini terus mengalami peningkatan, alergi protein susu sapi pada bayi merupakan kasus yang paling sering ditemui.

Sekitar 2 sampai 7 persen anak-anak usia dibawah dua tahun mengalami alergi protein susu sapi.

Gejala alergi karena protein susu sapi pada anak-anak sangat beraneka ragam, hal ini membuat banyak orangtua sulit mengenali gejala-gejala alergi yang ditimbulkan.

Cara paling mudah untuk mengenali bahwa anak Anda mengalami alergi susu sapi adalah dengan melakukan tes alergi dan melihat penyimpangan dengan anak normal lainnya, contohnya yakni bila anak Anda terus mengalami diare lebih dari satu minggu dan sudah diberi obat, maka sebaiknya harus segera dilakukan pemeriksaan apakah anak Anda mengalami alergi susu atau tidak.

Menghindari protein susu sapi maupun produk-produk turunan susu sapi merupakan salah satu langkah dasar agar bayi Anda tidak mengalami alergi.

Pemberian ASI ekslusif selama enam bulan merupakan yang terbaik  bagi bayi Anda. (berbagai sumber)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33101

Untuk melihat Berita Indonesia / Kesehatan lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket