Dr IkrarOleh: Dr Taruna Ikrar
(University of California, School of Medicine, Irvine, USA)

Anatomi Otak manusia

Anatomi Otak manusia

Stroke batang otak, yang dalam ilmu kedokteran disebut, “Brain stem strokes” dapat terjadi pada usia muda ataupun tua. Stroke batang otak ini dapat menyerang siapa saja yang memilki faktor resiko terjadinya stroke tersebut. Stroke batang otak ini memiliki gejala yang bermacam-macam, seperti: Ketidakseimbangan atau merasa pusing (vertigo- dizziness). Gejala vertigo dizziness atau imbalance umumnya muncul secara bersamaan. Brain stem stroke juga dapat menyebabkan penglihatan ganda (double vision), perubahan nada/gaya berbicara (slurred speech) dan penurunan kesadaran.

Sebenarnya batang otak (brain stem) mengontrol semua dasar dan aktivitas kerja sistem saraf pusat, seperti: fungsi kesadaran, tekanan darah, dan pernafasan. Sehingga jika terjadi stroke, maka fungsi utama tersebut akan mengalami gangguan. Bahkan akan memberi komplikasi yang lebih berat. Olehnya, jika terjadi stroke batang otak, penderita harus segera mendapat pertolongan dan pengobatan, sebelum terjadi komplikasi yang lebih parah.

(Gambar 1: Anatomi Otak Manusia)

Patofisiologi Stroke Batang Otak

Bagian batang otak dalam dan pembuluh darah yang memperdarahinya

Bagian batang otak dalam dan pembuluh darah yang memperdarahinya

 

Stroke batang tak, adalah suatu kondisi berkurangnya atau bahkan terhambatnya aliran darah yang memperdarahi pembuluh darah batang otak (brain stem). Secara anatomi, brain stem terletak dibagian belakang otak besar (posterior part of the brain), yang secara struktural menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang. Brain stem tersebut terdiri atas beberapa bagian: medulla oblongata (myelencephalon), pones (part of metencephalon), and midbrain (mesencephalon). Brain stem ini mempunyai fungsi penting berupa, mempersarafi saraf motorik dan sensorik dan mengatur sistem yang berkaitan dengan kesadaran, siklus tidur, dan juga irama jantung, pernapasan, tidur dan makan.

(Gambar 2: Bagian Batang Otak Dalam dan pembuluh darah yang memperdarahinya)

Penampakan daerah batang otak yang menderita stroke

Penampakan daerah batang otak yang menderita stroke

Stroke adalah gangguan yang terjadi akibat kegagalan sirkulasi darah ke otak. Sehingga mengakibatkan penurunan aliran darah dan kurangnya saturasi oksigen di otak. Secara prinsip, stroke memiliki dua kategori utama: a). Akibat penyumbatan aliran darah (ischemic) dan b). Akibat perdarahan ke dalam otak (hemoragik). Penyumbatan tersebut berakibat ischemic otak. Sumbatan ini berasal dari tiga kondisi: a). Pembentukan bekuan dalam pembuluh darah otak, atau pembuluh darah batang otak yang disebut trombosis, b). Gerakan gumpalan darah dari bagian lain dari tubuh, seperti: jantung ke otak, yang disebut emboli, atau c). bisa juga akibat penyempitan arteri yang mengarah ke otak, yang disebut stenosis.

(Gambar 3: Penampakan daerah batang otak yang menderita stroke)

Faktor Resiko

Karena stroke juga bisa mengenai usia muda, maka jika memiliki faktor risiko , seperti misalnya:

  • Ada riwayat keluarga. Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap stroke keluarga. Anggota keluarga yang pernah mengalami stroke mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk faktor risiko stroke.
  • Pernah mengalami TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke.
  • Menderita diabetes.
  • Ketidakseimbangan kolesterol.
  • Kurangnya aktivitas fisik dan obesitas. Obesitas dan aktivitas yang berhubungan dengan hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Maka sebaiknya berhati-hati, sebelum terjadi stroke tersebut.

Pencegahan Stroke Batang Otak

Makanan rendah kalori dan tinggi serat yang ampuh mencegah stroke

Makanan rendah kalori dan tinggi serat yang ampuh mencegah stroke

Untuk pencegahan stroke batang otak, secara prinsip sama dengan pencegahan stroke lainnya, yaitu dengan menjaga kesehatan sistem pembuluh darah. Ada beberapa petunjuk untuk menjaga kesehatan pembuluh darah tersebut, supaya tidak mengalami stroke, seperti:
a). Menjaga konsumsi makanan yang seimbang, dan mengurangi memakan makanan yang banyak mengandung lemak dan gula,
b). Mengurangi dan menghindari berbagai faktor pencetus, misalnya: rokok, stres, dsb.
c). Berupaya berolah-raga secara teratur. Kemudian jika memiliki beberapa penyakit metabolisme, seperti: diabetes, hipertensi, obesitas, sebaiknya secara berkala dan teratur memeriksakan diri ke dokter untuk mengontrol gula darah, lemak darah, dan lain-lain. (1005)

(Gambar 4: Makanan rendah kalori dan tinggi serat, yang ampuh mencegah Stroke)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?60457

Untuk melihat artikel Amerika / Kesehatan lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan