Gula

Rasa manis memiliki daya pikat yang luar biasa bagi manusia dan juga mahkluk hidup lainnya. Siapa tak kenal rasa ini? Rasa manis sudah menjadi rasa yang umum dikonsumsi dan hampir semua orang menyukai rasa ini. Sejak berada dalam buaian bunda, bayi sudah mengenal rasa manis yang pertama kali dari air susu ibu. Tak heran, jika susu formula pun ditambahkan juga rasa manis. Makanan lanjutan pendamping asi pun kerap diberi tambahan rasa manis. Demikian juga dengan berbagai makanan lainnya, sehingga setiap hari kita mengkonsumsi rasa manis dari berbagai macam produk baik makanan ataupun juga minuman.

Rasa manis secara alamiah ditemukan di berbagai tanaman, seperti buah-buahan dan ada juga dalam beberapa sayuran. Rasa manis yang terkandung dalam tanaman tersebut berbeda-beda. Ada yang kadar manisnya tinggi dan ada juga yang rendah. Untuk memenuhi kebutuhan rasa manis ini, dibuatlah produk pemanis yang diambil dari beberapa tanaman tersebut seperti dari tebu, nira pohon kelapa, jagung, daun stevia, singkong atau bit. Namun, seiring dengan perkembangan dan kebutuhan pasar, pemanis buatan pun mulai bermunculan. Seperti sakarin, aspartam, dan siklamat muncul dalam berbagai produk makanan, obat hingga minuman. Dewasa ini pemanis buatan telah memenuhi pasar, walaupun beberapa ahli menyatakan adanya efek samping dari penggunaan pemanis buatan yang berlebihan.

Aneka Ragam Gula

TebuSecara umum,di pasaran kita bisa mendapatkan rasa manis dari beberapa kelompok yakni dari gula, gula alkohol dan pemanis buatan. Gula terdiri dari beberapa macam, antara lain: Sukrosa (disakarida), misalnya gula pasir, gula merah, gula batu, gula kelapa, gula aren. Maltosa (disakarida) banyak terdapat dalam biji berkecambah. Laktosa (disakarida) biasa terdapat pada susu dan produk susu. Fruktosa (monosakarida) terdapat pada buah, madu, dan beberapa minuman ringan. Glukosa (monosakarida) misalnya sirup jagung.Untuk gula dengan alkohol kerap digunakan dalam produk-produk diet seperti permen, karena kalori yang dikandungnya rendah. Nilai kalori dari gula alkohol setengah dari nilai kalori gula biasa. Gula alkohol sebenarnya bukan merupakan gula, namun merupakan karbohidrat yang memiliki fungsi memberikan rasa manis. Jenis dari gula alkohol adalah manitol, sorbitol, xilitol. Untuk xilitol biasa juga dijadikan pengganti rasa manis bagi penderita diabetes. Selain itu xilitol juga relatif lebih aman bagi gigi karena tidak semua bakteri mampu mengkonsumsi xilitol.

Yang terakhir adalah pemanis buatan seperti sakarin, siklamat, aspartam dan lain-lain. Berbagai macam produk yang biasa menggunakan pemanis buatan misalnya obat-obatan, minuman, permen, suplemen, hingga makanan.

Gula-1

Ditinjau dari ragam bentuknya, gula kini sudah terdiri dari berbagai jenis mulai cair, bubuk, kristal, dan batu. Gula batu biasa digunakan untuk teman minum teh dan kopi. Gula bubuk atau biasa dikenal juga dengan gula halus kerap dipakai dalam berbagai olahan kue. Gula jenis ini memudahkan pemakaiannya dan dipakai untuk adonan kue seperti kue kering. Hasil dari penggunaan gula ini adalah kue akan lebih renyah.

Gula yang biasa dikonsumsi sehari-hari di Indonesia biasanya adalah gula kristal atau gula pasir yang berasal dari tebu. Namun kini sudah ada produk gula cair yang dihasilkan langsung dari tebu, yakni gula tebu cair. Gula cair hasil produksi Semarang, diproduksi dengan teknologi mesin yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan PT Gula Energi Nusantara (GEN) selama tujuh tahun. Direktur GEN, Joko Budi W menegaskan, bahwa produk mereka adalah gula tebu cair pertama di Indonesia. Joko optimis gula cair dari tebu ini akan diterima baik di pasaran, karena lebih praktis dan tinggal digunakan. Selama ini gula kristal yang biasa digunakan pun akan dicairkan terlebih dahulu untuk dikonsumsi. Gula cair sejak beberapa tahun terakhir sudah beredar dipasaran. Namun, bukan berasal dari tebu, melainkan dari jagung dan singkong.

Gula dan Kesehatan

Gula Aren

Banyaknya gula yang kita konsumsi sehari-hari akan mempengaruhi kesehatan kita. Penggunaan yang berlebihan akan memicu penyakit diabetes yang membahayakan. Untuk kesehatan, pemanis alami jauh lebih baik dan minim efek samping. Bagi mereka yang peduli akan kesehatan dan menghindari gula, bisa memilih berbagai produk yang lebih aman misalnya seperti berikut.

Madu. Madu dihasilkan dari bunga mempunyai kandungan fruktosa. Kalori madu kecil, tapi kaya nutrisi. Madu diketahui tidak cepat menaikkan kadar gula dalam tubuh.
Stevia. Stevia berasal dari tumbuhan perdu dengan rasa manis 30–300 kali dibanding gula pasir dan memiliki sifat antibiotik ringan. Stevia aman dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi, diabetes, atau kelebihan berat badan.
Gula kelapa. Gula ini mengandung disakarida sukrosa atau sakarosa, mempunyai kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan gula pasir.
Gula aren. Gula aren dihasilkan dari nira pohon kelapa. Dibandingkan dengan gula pasir, gula aren mempunyai kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih tinggi.
Gula jagung. Gula ini diperoleh dari jagung, mempunyai kandungan monosakarida berupa glukosa. Rasa manis lebih rendah daripada gula pasir maupun gula merah. (1008)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?60460

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Tip Top