Minum teh bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Dibandingkan dengan beberapa minuman lain, teh lebih disukai oleh banyak orang. Teh menjadi minuman kedua terbanyak yang dipilih setelah air putih. Biasanya teh diminum pada pagi atau sore hari dan dibuat dengan cara yang mudah dan sederhana.

Berbagi Cerita dan Bergaul
Jika melihat akar budaya masyarakat Indonesia, kita akan mendapati budaya minum teh secara bersama-sama. Masyarakat di berbagai tempat di Indonesia gemar berkumpul sambil minum teh di kedai teh. Sambil menikmati teh hangat, pembicaraan mengalir. Teh pun dihirup sedikit demi sedikit mengikuti alur pembicaraan yang terus mengalun. Sepertinya, tidak lengkap jika tidak ada salah satunya. Bahkan, akan terasa berbeda, jika minum teh sendiri dan jika minum bersama-sama.
Di berbagai tempat di Indonesia, kita bisa mendapati berbagai budaya minum teh tersebut. Sebut saja budaya Moci di Brebes dan Tegal lantas budaya minum Teh Talua di Padang dan budaya minum teh telur di Medan.

Moci di Tegal

“Tata cara minum teh dari poci ini biasa disebut juga moci. Budaya moci sudah dikenal sejak lama, cara minumnya pun menarik. Moci biasa dilakukan pada saat berkumpul bersama-sama sebagai teman untuk ngobrol. Budaya moci bisa ditemukan di Tegal, Brebes dan menyebar ke Semarang”, tutur Bambang seorang Tea Specialist.

“Menurut cerita beberapa orang, banyak keturunan Fujian, Tiongkok, yang tinggal di Tegal. Mereka membawa tradisi minum teh Tiongkok yang kemudian disesuaikan dan dirubah menjadi teh wangi dan moci. Budaya moci di Tegal, hanya dilakukan di warung-warung, sedangkan di rumah malah tidak pernah”, tambah Bambang.

Untuk membuat teh poci, teh diseduh di dalam poci yang khusus digunakan untuk menyeduh teh. Kemudian teh dituang ke dalam cangkir. Teh yang keluar dari poci tanah tersebut memiliki aroma dan rasa yang khas karena bercampur aroma dari poci. Berbeda dengan yang biasa kita lakukan, teh poci menggunakan gula batu sebagai pemanisnya. Uniknya, gula tidak boleh diaduk namun digoyang sedikit cangkirnya.

Konon, untuk poci yang digunakan menyeduh teh, makin sering digunakan akan makin memberikan rasa enak pada teh. Itu disebabkan, aroma teh sudah melekat di poci tersebut, sehingga membuat aroma dan rasa yang lebih kuat.

Budaya teh talua Padang

Di daerah Padang, Sumatera Barat ada budaya minum teh yang menarik yakni minum teh talua di kedai-kedai. Talua sendiri berarti telur. Teh talua adalah teh yang terbuat dari teh, telur ayam kampung, susu serta ditambah gula. Teh talua dikenal dengan teh untuk para kaum berada atau bangsawan.

Sambil menikmati teh talua di kedai, penduduk Minang biasa membicarakan berbagai hal.Mereka berdiskusi, berbagi informasi dan bahkan berdebat. Sedangkan di rumah, teh talua biasa diminum sebelum melakukan kegiatan, karena dipercaya bisa memberikan kebugaran bagi tubuh.

Teh talua terdiri dari tiga lapis, yakni lapisan kecoklatan, putih dan busa. Cara membuat teh talua adalah dengan mengaduk kuning telur dengan gula hingga berbusa. Tambahkan seduhan air teh dan susu kental manis. Untuk menghilangkan bau amis, bisa ditambah dengan sedikit perasan jeruk nipis.

Teh susu di Medan

Lain halnya dengan teh yang terdapat di Medan, Sumatera Utara. Di tempat ini, ada teh yang biasa dicampur dengan susu. Cara membuatnya mirip dengan teh tarik yang biasa dijumpai di negara jiran. Untuk membuat teh ini adalah dengan mencampur teh dan susu. Kemudian, teh dituang ke cangkir lain dengan berulang-ulang. Hal ini terus diulang-ulang hingga berbusa. Rasanya lembut karena teh betul-betul bercampur dengan susu.

Budaya minum teh di Indonesia memang tidak serumit dan selengkap upacara minum teh di Jepang. Namun, yang menarik dicermati adalah, semua budaya minum teh Nusantara tersebut bermuara pada satu kata yakni kebersamaan. Dengan saling berbagi cerita, informasi dan pengetahuan sambil berkumpul dan minum teh bersama, mereka merajut kebersamaan di antara kelompok masyarakat. (1008)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?54747

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :