Apakah Anda tertarik membeli buah atau sayur yang tampilannya kurang menarik? Misalnya saja, buah yang tampak lebih kecil dan sedikit kusam, atau sayur yang daunnya bolong-bolong bekas gigitan ulat. Jangan salah pilih, karena ternyata buah atau sayur yang tampil cantik dan mengkilap, bisa jadi karena diberi tambahan lilin atau bahan pengawet.

Faktanya, tanaman organik terlihat sedikit lebih buruk dibandingkan dengan tanaman bukan organik atau tanaman biasa. Namun, tanaman organik lebih segar, enak dan tidak cepat busuk walau tanpa pengawet. Kandungan air yang lebih sedikit di tanaman organik membuat tanaman ini lebih tahan dari kebusukan. Selain itu, tanaman organik juga relatif lebih aman dikonsumsi dan memberikan manfaat maksimal untuk tubuh. Tanaman organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi ketimbang tanaman biasa.

Hati-hati Saat Memasak

Setelah memilih tanaman organik sebagai pilihan, yang perlu diperhatikan juga adalah proses memasak hingga siap disantap. Tanaman organik jangan dimasak di atas kompor terlalu lama, karena bisa menghilangkan kandungan nutrisinya. Ada beberapa tanaman yang lebih cocok ditumis seperti tomat. Ada juga yang lebih cocok direbus seperti wortel dan bayam. Untuk brokoli, sebaiknya dikukus selama 3-4 menit hingga lunak. Ada juga sayuran yang enak disantap tanpa dimasak alias dilalap.
Bagi mereka yang sering mengkonsumsi makanan organik merasa badan mereka lebih fit. Badan terasa enteng, tidur lebih nyenyak, tidak mudah sakit bahkan ada yang sembuh dari berbagai penyakit berat.

Perlu Memenuhi Standar

Ditinjau dari proses penanaman hingga panen, tanaman organik memerlukan biaya yang sekaligus lebih besar dan mahal dengan risiko yang lebih tinggi. Tanaman organik tidak menggunakan pestisida berbahan kimia. Begitupun dengan penggunaan pupuk dan pemilihan bibit yang harus bebas bahan kimiawi dan transgenik.
Selain itu para petani organik harus menjaga agar lingkungan sekitar lahan pertanian tidak tercemar bahan kimia. Wadah atau tempat penyimpanan hasil panen atau asupan organis harus bersih dan tidak boleh terpapar bahan non organis. Itu baru sebagian standar bagi mereka yang menanam tumbuhan organik. Standar kualitas inilah yang dibutuhkan agar tanaman organik mendapatkan sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Pangan Organik di Indonesia.

Bisa Dicoba di Rumah

Menghadirkan tanaman organik di pekarangan rumah? Mengapa tidak! Selain tanaman tersebut akan terasa enak karena bisa langsung dikonsumsi, tentu saja biayanya lebih murah. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran organik tentu memerlukan penataan sehingga tanaman tersebut sekaligus bisa tampak sebagai hiasan di pekarangan.

Adalah Hendro Utoyo (52) berhasil menanam padi organik di pekarangan rumahnya. Setelah beberapa kali uji coba, tanaman padinya sudah menghasilkan dan cukup untuk dikonsumsi sendiri. Padi tersebut di tanam dalam kolam ukuran 21 m2. Ia melapisi dasar kolam dengan plastik dan diberi tanah. Di atas tanah inilah, padi tersebut di tanam.
Selain padi, masih banyak tanaman lain yang bisa dicoba di tanam di pekarangan rumah. Tanaman yang biasa dikonsumsi sehari-hari baik yang berupa rempah maupun sayur-sayuran relatif lebih mudah untuk ditanam. Misalnya saja tanaman bawang daun, seledri, cabe, tomat, wortel, bayam, kacang panjang dan masih banyak lagi.

Tambahan Informasi dari Ahli

Merasa tidak percaya diri karena tidak memiliki pengalaman bercocok tanam? Tidak perlu terlalu khawatir, karena kini di Indonesia sudah ada wadah bagi petani organik Indonesia yakni ‘Aliansi Organis Indonesia’ (AOI). Organisasi ini tidak saja menjadi wadah bagi para petani, namun juga bagi masyarakat awam yang tertarik dengan tanaman organik. AOI aktif memberikan informasi seputar tanaman organik melalui situsnya.

AOI pun kerap memfasilitasi pelatihan tanaman organik, mempromosikan dan juga merintis pameran organik sejak tahun 2010. Untuk tahun ini, AOI akan mengadakan pameran “Bogor Organik Fair (BOF)” pada 22 dan 23 Juni 2013. Hadir di pameran tersebut, akan memberikan pandangan lebih luas mengenai tanaman organik di Indonesia. Jadi, luangkan waktu untuk berburu informasi organik Indonesia. (1008)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?55539

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :