KabariNews – 5-8 Maret 2015 lalu, atlit binaragawan Indonesia berhasil menorehkan tinta emas dalam ajang Arnold Sports Festivaldi Amerika Serikat. Adya Novali  berhasil membuktikan diri mampu menjadi yang terbaik pada kelas middle weight 75-80 kg. Keikutsertaanya di ajang kompetisi ini merupakan kali pertama baginya dan Adya menjadi orang Indonesia pertama yang ikut dalam kompetisi Arnold Sports Festival.  Lantas bagaimana kiprah dan cara Adya Novali dapat mengikuti kejuaraan Arnold Sports Festival, simak  petikan wawancara KABARI dengan pria kelahiran Ketapang, 7 juli 1979 ini beberapa waktu lalu di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Kabari: Bisa diceritakan bagaimana awalnya  Anda bisa mengikuti Arnold Sports Festival yang belum lama ini diadakan  di Amerika Serikat?

Awalnya saya dapat ikut Arnold Sports Festivalitu karena saya mendapat dukungan dari salah satu klien saya yang mana dia juga bergerak dalam industri yang sama bernama Paul Coston. Seiiring dengan proses disini kita mempersiapkan untutk mengikuti kompetisi Arnold Sports Festival. Kejuaraan ini merupakan kejuaraan resmi tahunan organisasi Binaraga dunia yang diselenggarakan secara rutin oleh mantan Gubernur Negara Bagian California Amerika Serikat. Dari adanya kompetisi ini Kami melihat adanya peluang dan saya pun mempersiapkan0 diri dengan disupport oleh Paul Coston, dan didukung juga pelatih saya di Amerika yang bernama Dennis James, proses dari situ sangat maksimal untuk mempersiapkan diri dan akhirnya saya menang di kelas middle weight 75-80 kg.

Kabari: Selain Anda, adakah orang Indonesia maksudnya binaragawan yang ikut juga dalam kompetisi tersebut? dan butuh berapa lama persiapan yang Anda lakukan untuk mengikuti kompetisi Arnold Classic?

Tidak ada dan saya satu-satunya orang Indonesia yang pernah ikut dalam kompetisi Arnold Classic Fesatival. Untuk persiapannya dibutuhkan waktu satu tahun persiapan dengan 11 bulan di Indonesia dan 1 bulan di AS dan training dengan Dennis James. Persiapannya seperti biasa saja ketika kita akan mengikuti kompetisi binaraga seperti misalnya, latihan nutrisi lalu vitamin dan suplemen.

Kabari:  Selama mengikuti ajang tersebut, bagaimana dengan tingkat persaingannya? Dan sistem penilaian yang ada di kompetisi Arnold Sports Festival seperti apa?

11138677_10202583125739494_1383183336424985031_nYa, kalau kita bicara soal kompetitor di level dunia memang berat. Oleh karena itu saya bekerja keras dan dimentori oleh pelatih dunia, dan saya yakin saya pun bisa. Sebenarnya binaragawab Indonesia bisa bersiang namun sayangnya kita memang belum ada wadah yang bisa mengeskpos atlit tersebut ke level dunia. Dan saya salah satunya yang ikut dalam kompetisi dunia sebagai tempat untuk menguji kemampuan pribadi saya sehingga saya keluar dari proses atau rules yang ada di organisasi tersebut. Jadi saya mencoba mencari tahu seraya memberikan kemampuan terhadap diri sendiri di level dunia.  Binaragawan Indonesia mempunyai potensi dan banyak sekali yang teman-teman yang punya kesempatan di level dunia. Sedangkan untuk penilaiannya sendiri, saya melihat  hampir sama dengan kompetisi disini,  adanya penilaian simietris otot , lengkapnya kondisi otot, difinisi otot, rutinitas possingnya dan yang lainnya

Kabari: Seperti yang Anda bilang, jadi pergi ke sana dengan adanya sponsor yang diberikan untuk Anda?

Ya, Biaya sendiri dari bantuan dari klien saya, Paul Coston yang tergerak untuk membantu saya mengikuti kompetisi itu, dan dia merasa senang karena melihat adanya potensi yang ada di dalam diri saya.

Kabari: Adakah sesuatu hal yang Anda bisa petik dari keikutsertaan Anda di Arnold Sports Festival kemarin?

Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan, kalau secara personalnya saya mendapatkan pemahaman langsung dari masternya body building, karena dia (maksudnya Dennis James) sangat spesifik sekali dalam memberikan teknik pelatihan, asupan nustrisi, suplemen, vitamin dan yang lainnya. Dari situ kalau saya bandingnya persiapan sebelumnya, jauh sekali perbandingannya. Lalu di sisi kompetisinya, disini saya melihat peran juri yang sangat professional, juri melihat atlit yabg terbaiklah yang akan menang.

Kabari: Selain menang di Arnold Sports Festival, adakah kompetisi lainnya yang pernah Anda menangi dan berikutnya nanti  adakah kompetisi yang Anda akan ikuti?

Sebelumnya saya pernah  mengikuti South East Asian Bodybuilding 2012, Myanmar dan Juara I kelas 70 kg, merebut emas PON Riau 2012 mewakili Jawa Barat, The Best Body The One Bodybuilding 2013 serta juara I kelas 70/80 kg Ronnie Classic 2013, Ancol Jakarta. Rencananya nanti, jika tidak berhalangan saya akan mengikuti kejuaraan Federasi Binaraga Internasional (IFBB) di  Australia Mr Olimpia Amateur pada November tahun ini. Untuk keikutsertaan saya nantinya di Arnold Sports Festival berikutnya kalau persiapan bagus atau dana support pasti saya akan berangkat lagi ke sana.

 Kabari: Sedikit ke perkembangan dunia binaraga, bagaimana Anda melihatnya sekarang ini?

Untuk binaragawan,  kami ini sepertinya masih kurang diekspose, karena untuk dapat mengikuti perlombaan binaragawan kelas dunia kami harus memberanikan diri untuk keluar dari zona. Kita memang belum berani untuk melangkah kearah sana dan perlu dorongan berupa keberanian diri sendiri dan budget tentunya.

Kabari: Harapan apa dari Anda untuk binaragawan lainnya untuk dapat memacu prestasi di tingkat dunia?

Bagi para binaragawan Indonesia tetaplah prestasi dan memberikan yang terbaik ke Indonesia, jangan mudah menyerah walaupun memang kita masih dalam proses pembenahan, seperti support atlit, pendanaan, bonusnya terlambat keluar, pembinaan setiap bulannya, tetap semangat karena atlit itu yang sangat penting adalah menjalankan disiplinnya. Dan saya harap binaragawan Indonesia tetap disiplin dan tetap pada misinya sebagai atlit. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/76398

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan

 

 

 

 

kabari store pic 1