Dengan suami dan anak-anak tercinta

Dengan suami dan anak-anak tercinta

Waktu jua yang menguji kesetiaan dan ketulusan sebuah cinta. Ani Yuliani menghadapi ujian itu tatkala suami tercintanya, Ir Peters M Simanjuntak, MBA terkena virus penyebab kelainan darah langka. Ia buktikan cinta sejatinya berikhtiar dan berdoa tanpa lelah, hingga Tuhan memberi mukjizat kesembuhan,

Multiple Mialmo adalah penyakit kelainan darah yang tergolong langka dan sulit disembuhkan. Gejalanya, seperti dirasakan Peters Simanjuntak, berupa sakit pinggang yang dengan dipijat saja sesaat bisa membaik. Tapi saat berolahraga, sang suami terkilir, lalu tak bisa berdiri sama sekali. Kata dokter, tulangnya terserang virus.

“Bapak hanya bisa berbaring di tempat tidur. Tidak bisa duduk, apalagi berdiri. Syukurnya, mentalnya tetap kuat. Justru Bapak yang menghibur dan meyakinkan saya kalau dia bisa sembuh,” ujar Ani, yang kemudian tersadar, kalau ia jadi gantungan keluarganya. Anak-anaknya yang ketika itu masih kecil juga mesti diurus.

Karena kasih sayangnya kepada suami dan anak-anak, Ani menjadi tegar lagi, lalu berusaha bangkit. Ia sendiri membawa suaminya berobat ke Australia. Mendorong kursi roda ke dan dari bandara, lalu menyusuri lorong rumah sakit. Di sana, Peters menjalani kemoterapi. Begitu berat terapi itu sehingga di tengah perawatan, pria itu jatuh koma dan masuk perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU).

“Melihat keadaan Bapak, saya tak sampai hati dan hanya bisa pasrah pada ketentuan-Nya. Saya tidak memohon kesembuhan baginya. Saya berdoa, ‘Jika Tuhan mau mengambil Peters, silakan. Saya rela, meski saya dan anak-anak masih sangat membutuhkannya. Tetapi, saya sempat janji, jika Tuhan menyembuhkannya, saya akan lebih melayani-Nya,” kenang Ani.

Suami Bangun Dari Koma

Tidak lama, dalam hitungan beberapa hari berdoa, tak dinyana, Peters sadar dari komanya. Dokter pun bingung. Peters kemudian berangsur baik hingga bisa pindah ke ruang perawatan biasa dan selang tiga bulan boleh berobat jalan. Jadilah Ani dan suami pergi-pulang Australia-Jakarta. Suaminya sudah banyak pulih, hanya tetap harus duduk di kursi roda. Kasihan Ani melihatnya. Ingin menolongnya cepat jalan lagi, tapi tak tahu caranya, kecuali berdoa dan berobat secara medis.

Sampai suatu ketika di tengah kebuntuan, ada sura membisiki Ani untuk yakin dan mencari pengobatan herbal. Toko buku diburunya dan internet ditelusurinya mencari keterangan tentang pengobatan herbal. Ditemukan, ia pun meracik beberapa jenis buah dan sayuran. Wortel dari bumi Indonesia, apel merah dan ganggang laut diproses dalam juicer lalu diminum tiap hari pada waktu tertentu. Rutin. Sedangkan jus apel-wortel diminum tiap dua jam sekali, dan malam ditambah dengan jus ganggang laut.

Perempuan kelahiran 1962 itu pun teratur meracik jus herbal dengan doa dan harapan sang suami bisa sembuh. Ada yang sangsi akan khasiatnya, bahkan mengingatkannya agar berhati-hati jus itu dapat merusak ginjal Peters. Ternyata selang beberapa bulan, suaminya bisa bangkit sendiri, lalu bisa berjalan pelan. Ani bahagia sekali, kesehatan suami yang dicintainya pulih.

Sebarkan Virus Berbagi

Bersama-Tim-di-RS-IMC-Bintaro

Bersama-Tim-di-RS-IMC-Bintaro

Perjalanan hidup Ani juga memiliki catatan tersendiri. Sesuai bidang pendidikannya, lulus dari Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia (ASMI), ia menjadi sekretaris di PT Udemco Otis–perusahaan oil and gas. Di sana ia bertemu jodoh, setelah 6 tahun bekerja, dipersunting oleh salah satu pimpinan pada 5 April 1992. Mereka dikaruniai tiga putra.

Setelah suami pulih, bersama suami, ia membangun perusahaan di bidang konstruksi telekomunikasi. Perlahan tapi pasti, perusahaan berkembang dengan baik, dan Ani ingat akan janjinya kepada Tuhan untuk melakukan pelayanan kepada Tuhan dengan lebih baik lagi. Caranya, dengan berbagi dan mengasihi sesama.

Niat yang tulus dan rasa syukur berkah Tuhan menyembuhkan sang suami, Ani mendirikan klinik kesehatan yang berkembang menjadi RSU Ichsan Medical Centre (RSU IMC) di Jalan Jombang, Bintaro IX, Tangerang. Bentuk pelayanan kemanusiaan yang digariskan Direktur rumah sakit tersebut, di antaranya membolehkan pasien tak mampu mencicil biaya pengobatan, bahkan tak jarang membebaskan tagihan rumah sakit. Ia juga mencetak tenaga kesehatan dengan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ichsan Medical Centre (STIKES IMC).

Ani juga tidak pelit ilmu. Di berbagai kesempatan ia berbagi jurus pengobatan terapi herbal yang telah menyehatkan sang suami. Memang, sampai kini dokter belum bisa mengobati penyakit langka yang diderita suami Ani, untuk itu mesti menjaga betul kesehatannya agar tak kambuh. Ani juga membangun rumah sakit yang layak bagi orang lanjut usia atau manula (Senior Hospital). Sedangkan untuk berbagi kasih dengan sesama, ia mendirikan Yayasan Ichtiar Kasih Anak Nusantara (ICHSAN). Ani juga dipercaya menjadi Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan.

“Di PMI, saya mengedepankan penyiapan SDM yang tangguh, andal dan siap berbagi. Di sini, saya berbagi dengan menyisihkan separuh gaji saya di rumah sakit untuk keperluan gaji tim PMI. Saya ciptakan ’virus berbagi’ kepada lingkungan, memupuk semangat kekompakan, bersinergi dan berkelanjutan dengan prinsip saling memberi kebaikan kepada semua,” tandas Ani, yang kemudian aksi donor darah rutin digelar, memberi pelatihan kepada anggota PMR (Palang Merah Remaja) dan KSR (Korp Suka Rela) di sekolah-sekolah. Prinsipnya, menyebarkan ‘virus cinta kasih’ kepada sesama. (1003)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?61604

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan