Usianya baru 10 tahun pada 30 Desember nanti. Tapi, siapa sangka kalau sejak umur 7 tahun, dia sudah berhasil menundukkan 10 puncak gunung di Indonesia! Dialah Arya Cahya Mulyana Sugianto, bocah asal Pulau Garam, Madura.

Persisnya, pada Januari 2010 anak kedua Agus Sugianto (43)-Tri Yuli Mulyanti (43) ini naik gunung. Ketika itu ia merengek minta ikut orang tuanya naik ke Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat. Karena masih kecil, tentu tak diizinkan, tapi apa yang terjadi? Anak itu langsung sakit.

“Dia minta ikut mendaki gunung untuk merayakan ulang tahunnya. Kami ingin seperti lumrah anak-anak seumurnya, merayakan sambil undang badut, memotong kue tarcis dan menyanyi bersama. Kami tolak, eh malah sakit,” ujar sang ibu. “Mungkin kecewa keinginannya ditolak. Badannya panas, dan waktu tidur mengigau ‘Naik gunung-naik gunung’.”

Yuli dan suaminya membelikan sejumlah kaset VCD berisi pendakian gunung sebagai gantinya. Benar saja, begitu diputar videonya, Arya langsung ceria dan tambah bergairah ingin naik gunung. Untuk menghibur, dijanjikan kelak sembuh akan diajak mendaki gunung Ciremai. Dia langsung sehat. Panasnya turun, demam hilang dan bisa tertawa seperti semula.

“Kami pun mengajaknya mendaki gunung waktu ulang tahunnya ke-5. Begitu turun gunung, dia langsung minta naik 9 gunung di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Barat sekaligus. Saya bingung, tapi kahirnya mengiyakan permintaannya. Di situlah kami membuat Ekspedisi Cahaya Merdeka 2011, selama 3 bulan, dari 12 Mei sampai 21 Agustus 2011,” tambah Agus. “Swadana, memakai biaya sendiri, sekitar 40 jutaan. Tidak murah, tapi tak apalah. Sampai ke puncak gunung itu nikmatnya luar biasa. Puas rasanya, tak bisa terbeli.”

10 Gunung Berhasil Ditaklukkan

Arya berfoto dengan keluarga di Gunung Sumbing

Berfoto dengan keluarga di Gunung Sumbing

Dipimpin oleh Agus, seorang instruktur pecinta alam di sejumlah SMU di Pamekasan, Madura ini, 10 gunung berhasil ditaklukkan Arya. Sebut saja, Gunung Ciremai, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Lawu, Gunung Arjuna, Gunung Welirang, Gunung Penanggungan, Gunung Semeru, dan Gunung Rinjani.

“Herannya, anak kami ini tak pernah lelah. Terus saja bersemangat untuk naik. Ada kejadian seru. Di Gunung Semeru, petugas melarang kami mendaki, karena gunung itu mengeluarkan gas beracun. Arya nyaris nekat, tapi setelah beberapa jam menunggu, kami boleh lanjut. Arya langsung berlarian, padahal jalannya menanjak. Gunung setinggi 3.676 meter itu berhasil ditempuh dalam tiga jam, karena waktu turunnya ‘kan lebih cepat,” jelas Agus.

Apa pengalaman menarik Arya?
“Di Gunung Ceremai banyak binatang melata. Pernah, di leher saya ulat bulu besar sekali berjalan. Hiii, langsung saya kibaskan. Lintah juga menempel di sepatu, juga ada cacing. Tapi meski takut dan jijik, binatang-binatang itu tidak boleh dibunuh. Paling minta tolong Ayah untuk membuangnya jauh-jauh,” ujar Arya, jenaka, yang memilih minum teh manis dari pada susu tiap kali mendaki.

Dapat Rekor Muri

Arya Menaklukkan puncak Gunung Sindoro

Menaklukkan puncak Gunung Sindoro

Untuk hobinya mendaki gunung itu, pada 2009 nama Arya tercatat sebagai pemegang rekor MURI pendaki terkecil berprestasi di Indonesia. Kegemarannya mendaki gunung ditularkan sang Ayah yang mengajaknya naik gunung dari usia 1 tahun. Arya digendong. Uniknya, anak itu anteng kalau diajak ke gunung. Tampaknya ia tak sendiri. Adiknya, Sherina Dinda Cahya Mulayana Sugianto kelahiran 12 September 2007 juga punya minat yang sama. Anak perempuan ini kerap ikut mendaki gunung.

“Yang menarik kami lihat, sejak mendaki gunung, emosi Arya lebih terkontrol, tenang dan dewasa. Misalnya, kami akan belikan sepatu baru untuknya, tapi dia bisa menolaknya dengan halus. ‘Sepatu Arya masih bagus. Uangnya ditabung saja Ma untuk mendaki gunung’. Sebagai ibunya, saya jadi terharu,” ujar Yuli. “Ia juga lebih peka untuk menjaga dan peduli lingkungan. Rajin bebersih di rumah atau di sekolah. Bila ini dampak naik gunung, bagus juga.”

Ke depan Arya, kata sang Ayah, ingin naik Gunung Jayawijaya. Untuk itu ia memberi pelatihan fisik panjat tebing secara rutin. Maklum, tebing di gunung tersebut curam. Ia juga dijaga agar fisiknya tambah sehat dan kuat. Arya, terus maju! (1003)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?62232

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

greatpremium