Tepat satu
bulan, Indra Aswan akhirnya sampai juga
di Jakarta. Ia tetap teguh dengan tekadnya berjalan kaki dari rumahnya di Malang menuju Istana Negara
Jakarta. Tubuhnya nampak lusuh, wajahnya nampak lelah dan berkeringat setelah
menempuh jarak ribuan kilometer antara Malang – Jakarta. Ia rela melakukan ini demi menuntut keadilan
putra sulungnya Rifki Andika yang tewas ditabrak lari pada tahun 1993. Dan tujuannya kembali ke
Jakarta untuk menuntut keadilan dan mengembalikan uang santunan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kakinya
lecet karena gesekan sepatu, tetapi kondisi itu tidak membuatnya patah semangat
meski sesekali meringis kesakitan, Indra tetap ingin menemui SBY. Perjuangan ini sudah 19 tahun ia tunggu, yaitu
keadilan bagi putranya, ia ingin pelaku yang diketahui adalah seorang oknum
polisi dijerat sesuai dengan hukum yang berlaku.

Namun,
usaha bapak empat anak ini sia-sia. Sesampainya di Kompleks Sekretariat Negara,
Jakarta (20/3) upaya Indra bertemu SBY gagal karena dihalangi petugas. Menurut petugas sang presiden sedang ada
acara di Istana Bogor dan belum bisa ditemui. Setelah bernegoisasi akhirnya ia
diijinkan bertemu dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.

“Ternyata
ketika saya sampai di Istana saya sudah dikoordinasi bertemu dengan Denny
Indrayana. Saya sempat berbincang sekitar 30 menit,” katanya.

Pada
pertemuan itu Indra masih terus meminta proses peradilan putranya dituntaskan. Tak
hanya itu, Indra pun menitipkan uang pemberian SBY tahun 2010 lalu sebesar Rp 25
juta kepada Denny.

“Uang sejumlah
Rp 25 juta dari pak presiden sudah saya titipkan ke Denny. Tadi sudah ada serah
terimanya,” imbuhnya.

Indra
merasa berdosa pada putranya jika menerima uang santunan tersebut. Yang ia
inginkan hanya keadilan bagi anaknya, bukan materi ganti rugi. “Saya anggap
uang yang saya berikan itu adalah suap untuk membungkam mulut saya. Tapi sayangnya
salah alamat. Terserah anggapan masyarakat tentang saya, saya akan tanggung
sendiri resikonya,” paparnya.

Meski gagal
bertemu SBY, Indra tetap ingin melanjutkan rencananya satu lagi yaitu berjalan kaki ke
Mekah. Ia mengaku akan mengadu segala keluh kesahnya pada Sang Maha Kuasa
disana. “Saya mau ke Mekah, saya mau ngadu disana,” pungkasnya.

Namun untuk
memulihkan kondisi badan, Indra masih akan tinggal beberapa hari di LBH Jakarta.
Sampai kondisinya membaik ia akan berangkat menuju tanah suci dengan berjalan
kaki.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37981

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :