KabariNews – Serangan klorin di Suriah bagian barat laut pada tanggal 16 Maret telah menewaskan enam orang dan meracuni 70 orang, hal ini dilaporkan oleh dokter-dokter Suriah yang bekerja di daerah yang dihubungi oleh Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF).

Helikopter terlihat menjatuhkan tong yang mengeluarkan gas yang menyesakkan saat menyentuh tanah. Serangan terjadi di sekitar kota Sarmin, daerah Idlib yang dikendalikan pemberontak. MSF membantu rumah sakit di Sarmin yang merawat orang-orang yang cedera dan menerima laporan korban yang tewas dan terluka. “Menyerang sebuah desa dan penduduk sipil menggunakan klorin sekali lagi menunjukkan bahwa konflik Suriah tidak mengenal batasan,” ujar Dr Mego Terzian, Presiden MSF dalam siaran pers MSF, Kamis, (19/3)

“Kami melihat orang-orang tiba di rumah sakit dari desa tetangga,” ujar Dr T, direktur rumah sakit Sarmin. “Di antara mereka, ada keluarga, tiga anak kecil bersama orangtua mereka. Mereka berada dalam kondisi yang sangat serius, sekarat. Orangtua mereka bisa berbicara, namun mereka sangat kesulitan bernapas.” Seluruh anggota keluarga tersebut meninggal di rumah sakit, sementara nenek anak tersebut meninggal akibat asfiksia sebelum mendapatkan bantuan medis.

Kejadian dan simtom yang dideskripsikan staf medis rumah sakit jelas memastikan adanya keracunan klorin. Tidak ada simtom lain yang konsisten dengan zat beracun lainnya.

“(Saat kejadian) sangat gelap sehingga kami tidak bisa melihat warna langit,” ujar direktur rumah sakit. “Namun, udara saat itu berbau produk pembersih dan tercium bau khas klorin di pakaian orang-orang.”

Korban serangan menderita dalam tingkatan yang berbeda-beda dan beberapa orang mengalami asfiksia akut. “Ada 20 pasien dalam kondisi serius, gelisah, berdarah di mulut, dan iritasi kulit,” ujar dokter lain di rumah sakit. Tim di rumah sakit menangani 70 orang korban: warga desa tetangga yang diserang oleh bom tong pertama, warga kota Sarmin yang diserang lagi di malam hari, dan para petugas pertolongan pertama dari Pertahanan Sipil Suriah (Syrian Civil Defence) yang terkena dampak serangan saat mereka datang untuk memberi bantuan.

Korban diberikan oksigen dan perawatan untuk melebarkan tabung bronkial paru-paru dan merawat radang akibat luka bakar yang diderita. Dokter mengatakan bahwa masker aerosol adalah alat yang paling efektif.

Rumah sakit di Sarmin adalah salah satu dari sejumlah fasilitas medis di daerah yang terkena konflik di Suriah yang tidak bisa diakses dan mendapat bantuan MSF. MSF menyediakan donasi obat-obatan dan suplai medis bagi fasilitas kesehatan yang masih berfungsi. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/75758

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan

 

 

 

 

kabari store pic 1