Presentasi 30 Ikon Kuliner Indonesia dan pelatihan memasak (coaching clinic) bagi mahasiswa dan pengajar Universitas Stratford di Virginia oleh Chef William Wongso dan tim yang dilaksanakan pada 19 Mei 2014 yang lalu berbuah manis. Universitas Stratford yang memiliki jurusan kuliner dengan fasilitas dapur yang moderen sangat berminat untuk menjalin kerjasama lebih erat dengan pakar kuliner Indonesia untuk membagi ilmu di jurusan kuliner universitas tersebut.
“Kami menghargai waktu dan pengetahuan luar biasa mengenai 30 ikon kuliner Indonesia yang dapat memperluas pemahaman kami terhadap kekayaan budaya kuliner Indonesia, kami siap untuk bekerjasama dalam mengembangkan program kuliner di Universitas kami dengan pengajaran masakan Indonesia”, demikian ucap Mr Jordan Lichman, wakil Direktur Jurusan Kuliner di Universitas Stratford Virginia dalam rilis yang dikeluarkan KBRI Washington DC (20/5).
Menindaklanjuti hal tersebut, rencananya Universitas Stratford akan menawarkan program pilihan (elective program) bagi para mahasiswa kulinernya, baik melalui program khusus, seperti Indonesian Cuisine and Culture. Program tersebut rencananya tidak hanya mempelajari cara memasak menu Indonesia tetapi juga sejarah, geografi budaya yang mendasari ragam masakan Indonesia, teknik dan bahan masakan dari berbagai daerah dan sebagainya. Selain itu, juga akan dimasukkan salah satu kuliner Indonesia sebagai bagian dari program wajib mata pelajaran tertentu misalnya bagian dari program Introduction to Cooking; dimana menu Nasi Goreng Indonesia sebagai salah satu pilihan teknik memasak dan menghidangkan nasi. Atau bagian dari program Soup, Stocks and Souces: dimana Soto Ayam Lamongan menjadi salah satu menu pilihan. Untuk tahap awal, disepakati program pelatihan jangka pendek bagi mahasiswa atau pengajar dalam program training for trainer, dan secara bertahap akan diperluas cakupan pelajarannya.
Kegiatan kuliner di Universitas Stratford tersebut diselenggarakan oleh KBRI Washington DC bekerjasama dengan Kementerian Parenkraf yang menginisiasikan promosi 30 ikon kuliner Indonesia di luar negeri. Dalam kaitan ini, Chef William Wongso dan Tim menjadi nara sumber sekaligus instruktur dalam kegiatan workshop dan pelatihan kuliner (coaching clinic) di Universitas Stratford.
Kegiatan coaching clinic, Chef William Wongso beserta tim memberikan panduan memasak 5 masakan Indonesia, yaitu: Soto Ayam Lamongan, Sate Maranggi, Rendang Padang, Asinan Jakarta dan Nasi Goreng Kampung. Kegiatan coaching clinic di Universitas Stratford berlangsung intensif dan interaktif, dimana Chef William Wongso dan tim turut memberikan asistensi bagi para murid Universitas Stratford yang dimulai dari pengenalan bumbu masakan Indonesia, teknik memasak hingga mengolah masakan sesuai dengan kaidah memasak masakan Indonesia. Pada kesempatan dimaksud, Chef William Wongso berulang kali menekankan pentingnya pemahaman atas variasi rasa (taste) dan tidak hanya bergantung kepada resep yang diberikan, dimana pemahaman ini akan mendorong kreativitas yang timbul dalam mengolah masakan, termasuk masakan Indonesia yang kaya akan bumbu.
“Melalui upaya pengenalan langsung ke lembaga pendidikan khusus kuliner seperti di Stratford University ini, maka tidak saja menjadikan ragam kuliner Indonesia semakin dikenal dan digemari di luar negeri, tetapi juga akan semakin dipelajari sebagai bagian dari pengetahuan yang dapat dikembangkan menjadi gaya hidup di kemudian hari. Gilirannya Indonesia dalam kontek luas termasuk makanan, budaya dan produknya akan makin diminati di AS”, tandas Dubes Budi Bowoleksono yang terus mengikuti kegiatan promosi kuliner ini.
Selain di Washington DC, Chef William Wongso dan Tim telah melakukan serangkaian kegiatan workshop, demo masak, pelatihan/ coaching, serta diskusi dengan berbagai institusi pendidikan kuliner, Wisma Indonesia, KJRI maupun community center di New York dan Houston untuk mengenalkan menu otentik masakan Indonesia tersebut. Sambutan masyarakat, peminat kuliner, food critics, maupun mahasiswa umumnya sangat memuji upaya promosi kuliner ini seraya berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas ke berbagai wilayah maupun industri makanan di luar negeri.
Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?66666
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :