Bali, Indonesia (23 Nov) – Para pimpinan lembaga-lembaga yang
bergerak di bidang lingkungan hidup dari 11 negara Asia dan Amerika Serikat
akan berbagi pengalaman dan mempertegas komitmen mereka untuk memperkuat
ketaatan dan penegakan hukum pada pertemuan Asian Environmental Compliance and
Enforcement Network (AECEN) yang dimulai Senin dan berlangsung hingga Rabu.

Dalam pertemuan tersebut, lembaga-lembaga
yang tergabung dalam AECEN akan saling berbagi mengenai praktik-praktik terbaik
yang akan mendukung pengembangan berbagai inisiatif nasional dan regional untuk
memperkuat penegakan undang-undang lingkungan hidup.  Seluruh aktivitas
AECEN didanai oleh pemerintah AS melalui Badan Pembangunan Internasional AS
(USAID), Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Program Lingkungan Hidup PBB
(UNEP). 

Tema pertemuan Bali tersebut adalah
Desentralisasi dan Ketaatan serta Penegakan Lingkungan Hidup di Asia. Dr.
Bhichit Rattakul, mantan Gubernur Bangkok Metropolitan Administration di
Thailand akan memberikan ceramah utama tentang pentingnya desentralisasi yang
efektif dalam menegakkan undang-undang lingkungan hidup.

Pembicara lain adalah Ilyas Asaad, Deputi
Menteri Negara Lingkungan Hidup RI bidang Penaatan Lingkungan, dan Oliver
Carduner, Direktur Misi Pembangunan Regional USAID untuk Asia.  AECEN juga
akan menyerahkan Penghargaan AECEN bagi Komitmen dan Pelayanan Luar Biasa oleh
Perempuan yang pertama kepada Tang Xingqun, Deputi Direktur Jenderal Biro
Perlindungan Lingkungan Hidup Chongqing di Cina. 

AECEN mendedikasikan diri pada peningkatan
ketaatan serta kebijakan penegakan lingkungan hidup di Asia melalui demonstrasi
praktik-praktik terbaik, pertukaran antar rekan sejawat, dan berbagi
informasi.  AECEN bertindak sebagai platform bagi otoritas penegakan hukum
lingkungan hidup di Asia untuk berbagi ide dan menciptakan solusi yang inovatif
pada tingkat nasional maupun regional.

Membangun kapasitas teknis, institusional
dan finansial dari lembaga-lembaga yang bergerak di bidang lingkungan hidup
merupakan tujuan penting AECEN karena badan ini bekerja untuk mengembangkan
berbagai kebijakan dan praktik yang lebih baik yang mengurangi dampak polusi
melalui penerapan undang-undang lingkungan hidup yang efektif.

“Penegakan lingkungan hidup
menjadi prioritas utama di seluruh Asia,” kata Dr. Supat Wangwongwatana,
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Polusi Thailand yang juga merupakan
Ketua Komite Eksekutif  AECEN.  “AECEN menyediakan sumber daya
penting bagi para pemimpin pemerintahan, hakim, dan pembuat keputusan lainnya
untuk berbagi ide dalam mengembangkan solusi baru yang melindungi lingkungan
dan memperkuat penegakan hukum.”

Perwakilan dari Cina, India,
Indonesia, Jepang, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand,
Amerika Serikat dan Vietnam akan menghadiri forum ini. Tahun ini, Departemen
Lingkungan Hidup RI menjadi penyelenggara forum tersebut dengan dukungan
tambahan dari pemerintah AS melalui USAID. 

“Sebagai wilayah yang tumbuh
paling pesat dan berpenduduk paling padat di dunia, Asia menghadapi berbagai
tantangan lingkungan hidup yang semakin meningkat,” kata Carduner dari USAID.
“Melalui jaringan seperti AECEN, para pemuka lingkungan hidup dapat mencapai
terobosan yang sesungguhnya dalam berbagai kebijakan dan praktik lingkungan
hidup yang baru dengan berbagi pengalaman dan informasi.”

Demikian seperti yang dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32242

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

MedicIns