Bisa dikatakan perguruan tinggi yang satu ini bukan universitas sembarangan. Banyak musisi top dunia yang menimba ilmu di Berklee College of Music, yang berada di kota Boston, Massachusetts. Sebut saja John Mayer, Steve Vai, Quincy Jones, Alan Silvestri, Charlie Puth, dan masih banyak musisi terkenal lainnya.

Para Alumni Berklee pun telah memenangkan 310 Grammy Awards, lebih banyak dari perguruan tinggi lainnya dan 108 untuk Latin Grammy Awards dan penghargaan penting lainnya untuk alumninya.

Sebagai salah satu perguruan tinggi musik yang sangat bergengsi inilah yang membuat seorang Nathania Wibowo memutuskan untuk belajar musik di sekolah ini sebelum mendirikan Lalita Music School. Nathania kala itu mengambil jurusan Songwriting dan Performance (voice).

“Berklee memiliki reputasi yang sangat baik, dan menawarkan berbagai genre musik yang sangat menarik untuk dipelajari, termasuk Jazz yang merupakan basis kurikulum sejak awal berdirinya,” katanya kepada KABARI. “Di sana teknik bernyanyi kontemporer, jazz dan sedikit klasikal dan juga belajar dari segi produksi musik dan menulis lagu. Dan salah satu pelajaran yang sangat menarik minat bagi saya adalah menulis lagu untuk musikal teater.”

Lalita Music School Berdiri

Lalita Music School didirikan olehnya pada tahun 2016. Tahun ini adalah tahun dimana dirinya kembali ke Indonesia. Dan 3 tahun setelah lulus dari Berklee di tahun 2013. Setelah lulus, sebelum ke Indonesia, Nathania terlebih dahulu pindah ke New York untuk mengikuti BMI Musical Theater Workshop sambil mengajar dan menulis lagu untuk musikal teater. Selama kurun waktu tersebut, dirinya mempersiapkan langkah berikutnya jika tiba saatnya pulang ke Indonesia.

“Saat itu ingin sekali rasanya untuk saya bisa membuka sekolah musik, karena saya merasa sangat dekat dengan murid dan ada kebahagiaan tersendiri saat melihat mereka bisa berkembang dan menikmati musik,” katanya.

Keinginan dirinya adalah bisa membagikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki kepada teman-teman di tanah air dan membuka beasiswa bagi mereka yang ingin belajar musik namun membutuhkan bantuan finansial.

Visi Lalita Music School, seperti yang dikatakan Nathania adalah membantu memajukan dunia musik Indonesia melalui peran kami sebagai pendidik, agar kelak murid Lalita Music School dapat menjadi musisi yang utuh dan profesional. Sementara misi sekolah musik ini adalah memberikan ruang untuk mengeksplorasi bakat bermusik murid-murid, melatih kedisiplinan dalam belajar musik, dan memberikan pengalaman nyata untuk unjuk kebolehan dan berkolaborasi dengan musisi-musisi profesional.

Saat ini Lalita Music School memiliki dua kelas, yang terdiri dari kelas private untuk Piano, Vokal, Biola, Saxophone, Gitar, usia 5 tahun hingga dewasa. Dan kelas group untuk Tiny Tones – kelas piano untuk anak usia 3-5 tahun. Sekolah musik ini memiliki lebih kurang 40 murid aktif, dengan 9 guru dan staff dengan dedikasi yang luar biasa.

Lalita Music School tak ketinggalan mengadakan konser setiap tahunnya. Dimulai dengan pentas musikal di Taman Ismail Marzuki, lalu konser musik live di At America, dimana murid-murid mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan musisi-musisi profesional. Pada tahun 2021 Lalita Music School mengadakan konser virtual agar murid-murid tetap semangat untuk berlatih. “Kami sangat bangga melihat perkembangan murid-murid yang sangat pesat ditengah pandemik ini,” kata Nathania.

Pandemi Membawa Perubahan

Ya! Pandemi membawa perubahan yang tiba-tiba dan Lalita Music School berusaha untuk beradaptasi dari kelas tatap muka ke layar virtual. Perubahan yang paling signifikan adalah keterbatasan komunikasi untuk memberi contoh, mengoreksi posisi jari, membahas partitur, lalu harus memutar otak untuk bisa membantu murid bermain musik dengan tempo yang stabil karena adanya delay dari audio murid dan guru.

Namun Guru-guru di Lalita Music School saling berkomunikasi dengan baik dan berbagi pengalaman, tips-tips efektif untuk mengajar jarak jauh, teknologi dan setting yang dibutuhkan, softcopy buku-buku pelajaran, sistem ujian, dan bagaimana caranya agar murid kembali semangat dan disiplin untuk berlatih di tengah perubahan yang drastis dari banyak hal di sekitar.

“Kami sangat merindukan untuk dapat bermain bersama dan mendengarkan musik yang dihasilkan oleh murid-murid kami secara langsung. Jika keadaan mengizinkan, kelas tatap muka akan segera kami buka kembali, setelah sebelumnya sudah berjalan di awal tahun ini,” tuturnya.

Lalita Music School berharap agar apa yang diberikan dalam pembelajaran musik di sekolah ini dapat berguna dalam jangka panjang dan musik dapat membantu murid-murid untuk mengekspresikan perasaan dan menyalurkan emosinya.

“Jika kelak mereka memilih karir sebagai musisi, semoga murid Lalita Music School dapat menjadi musisi yang memiliki skill dan karakter yang baik, terus semangat mengeksplorasi bakat yang dimiliki dan mampu berkolaborasi dalam industri musik di tanah air maupun internasional,” kata Nathania.

Setelah pandemik ini berlalu, besar keinginan Lalita Music School bisa melanjutkan produksi musikal teater yang sempat tertunda.

“Jika Tuhan mengizinkan, kami ingin membuka kembali pelatihan intensif untuk musikal teater yang mencakup bernyanyi, menari, akting, dan pelatihan alat musik pendukung. Selain itu kami juga ingin mengadakan kembali program-program yang dapat memacu semangat dan memberikan pengalaman khusus kepada murid kami seperti program beasiswa, konser group / tunggal, rekaman, dan pembuatan video musik,” pungkasnya.