Diplomasi ekonomi terus dilakukan di wilayah kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston. Berbicara di depan puluhan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S-2 di Oklahoma State University, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Houston, Dr. Nana Yuliana, memaparkan perkembangan terkini ekonomi Indonesia di sela-sela kunjungannya ke Negara Bagian Oklahoma, Amerika Serikat, dalam rangka promosi ekonomi terutama kerjasama perdagangan.

Mahasiswa yang tergabung dalam Global Trade Studies tersebut sangat terpukau dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang sangat pesat, apalagi saat ini Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat dibandingkan sebagian besar negara-negara maju lainnya yakni sebesar 5.2% dan menghantarkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-16 serta tergabung dalam kelompok negara-negara G-20. Salah seorang mahasiswa, Adolfo Peña, mengungkapkan bahwa setelah mendengarkan paparan dari Konsul Jenderal, dirinya sangat tertarik untuk mendalami tentang Indonesia, khususnya isu pembangunan ekonomi Indonesia.

Ditemui sebelum sesi presentasi, Dean of the School of Global Studies and Partnerships, Randy Kluver, mengharapkan adanya kerjasama yang lebih kuat dengan universitas-universitas di Indonesia, khususnya dalam program pertukaran mahasiswa dan dosen. “Sekitar 10 tahun yang lalu, ada sekitar 200 mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di berbagai jurusan di Oklahoma State University, namun saat ini hanya ada 2 mahasiswa asal Indonesia yang menempuh gelar doktoral. Kami berharap kedepannya, melalui kerjasama yang semakin kuat dengan Indonesia, semakin banyak mahasiswa asal Indonesia yang belajar di universitas kami”, ujar Dekan Kluver.

Kunjungan ke universitas tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka kunjungan bisnis Konjen RI Houston ke Negara bagian Oklahoma. Selama 2 hari kunjungan tersebut dilakukan pula pertemuan dengan Secretary of State of Oklahoma, Michael Rogers; Secretary of Commerce of Oklahoma, Sean Kouplen; Walikota Tulsa, G.T. Bynum; Direktur Pengembangan Pasar, Departemen Pertanian Negara bagian Oklahoma, Meriruth Cohenour. Selain pertemuan dengan pihak pemerintah, dilakukan juga pertemuan dengan beberapa komunitas bisnis di Oklahoma seperti Oklahoma Cotton Council, Oklahoma Sorghum Commission, Nordam – Aerospace Component Manufacturing & Repair, Matrix PDM Engineering, Tulsa Regional Chamber of Commerce, dan Tulsa Global Alliance.  

Pada setiap pertemuan, selalu ditekankan akan pentingnya kerjasama perdagangan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan komitmen pemerintah Indonesia untuk menciptakan kerjasama yang bersifat adil (fair) dan seimbang (balance) melalui praktik perdagangan timbal-balik (reciprocal trade). Selain itu, dipromosikan pula kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 yang akan diselenggarakan pada tanggal 16-20 Oktober 2019 di Banten, Indonesia.

Secretary of Commerce of Oklahoma, Sean Kouplen, menyatakan ketertarikannya terhadap TEI 2019 dan bersedia untuk mengajak seluruh kalangan pengusaha dan komunitas bisnis di Oklahoma untuk berpartisipasi. Lebih lanjut, Dewan Kapas Oklahoma (Oklahoma Cotton Council) menyatakan akan berpartisipasi pada TEI 2019 dan berkeinginan untuk melakukan pertemuan dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Kapas merupakan bahan baku yang sangat penting bagi industri tekstil Indonesia yang saat ini merupakan salah satu penyumbang ekspor terbesar Indonesia. Pada tahun 2018, ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mencapai US$ 13,27 miliar dan ditargetkan akan mencapai US$ 15 miliar pada tahun 2019.

 

Sumber Berita:

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston.