Minyak jelantah atau minyak goreng bekas (limbah) biasanya memang dibuang oleh ibu-ibu rumah tangga karena sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Ancaman berbagai penyakit akibat pemakaian minyak jelantah pun sudah banyak diketahui masyarakat, sehingga banyak orang enggan menggunakan lagi. Tapi dibalik itu ternyata, minyak jelantah bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya.

Di tangan empat mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) minyak jelantah disulap menjadi pembersih lantai dengan aroma menyegarkan yang diberi nama ‘Karbol Milan’.  Mereka adalah Hasan Ashari, Asri Novianti, C Nulat Panggayuh Mahardika, dan Wahana Cahya Wibawa, yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK).

Agar aromanya segar, mereka pun memproduksi Karbol Milan dalam beberapa varian aroma, seperti aroma jeruk nipis, apel, bougenvil, dan melati. Produk pembersih lantai tersebut dikemas sederhana dengan botol plastik bening berukuran 600 ml yang disertai label produk dan petunjuk penggunaan. Tidak dijelaskan bagaimana mereka mengolah limbah minyak menjadi produk pembersih, tapi mereka menjelaskan proses produksi dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu proses penjernihan, pembuatan karbol dan pengemasan produk.

Satu botol Karbol Milan tersebut dihargai dengan harga Rp 4.500. Namun, bagi pihak yang ingin bekerjasama sebagai mitra maka harganya bisa turun menjadi Rp 4.000 per botol.

Asri Novianti mengatakan, karbol minyak jelantah ini merupakan produk pembersih lantai yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Produk pembersih lantai merupakan kebutuhan bagi rumah tangga dan seluruh gedung-gedung instansi, lembaga ataupun pusat perbelanjaan. “Karbol merupakan produk pembersih lantai yang banyak digunakan oleh masyarakat. Produk pembersih lantai produk kami lebih ekonomis,” ungkap Asri.

“Produk ini belum dikenal masyarakat luas sehingga diperlukan strategi promosi dan pemasaran guna memperkenalkan produk ini. Strategi promosi dan pemasaran yang telah kami lakukan baru melalui media internet, pamflet, gelar produk, demo produk, dan menjalin kemitraan,” tambah Hasan.

Anda berminat memanfaatkan limbah untuk kebutuhan rumah tangga?

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?47741

Untuk melihat artikel Pendidikan lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :