Indonesia patut berbangga dengan penemuan mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Artina Prastiwi. Gadis asal Nglipar, Gunung Kidul ini berhasil menemukan vaksin herbal penghambat virus H5N1 atau sering dikenal dengan flu burung dari ekstrak buah Mahkota Dewa yang banyak tumbuh di pelosok Kota Yogyakarta.


Berkat penemuannya, mahasiswi tingkat akhir UGM ini meraih dua predikat yaitu juara pertama lomba penelitian dan karya penelitian terbaik dari acara yang digelar oleh Masyarakat Ilmuwan dan Tehnologi Indonesia (MIPI) di Bogor, akhir Januari 2011.


“Tumbuhan Mahkota Dewa banyak terdapat di berbagai wilayah di DIY, bahkan melimpah. Selama ini vaksin flu burung semuanya berbahan kimia. Selain mahal, itu juga berdampak buruk pada unggas yang divaksin, sehingga saya berupaya menciptakan temuan vaksin dari bahan herbal,” ungkapnya seperti dilansir dilaman Republika (3/3).


Menurutnya, ekstrak buah Mahkota Dewa mengandung senyawa saponin yang berfungsi untuk menghambat perkembangan virus flu burung. Senyawa ini dalam dosis yang tepat bisa menghambat virus mencapai 87 persen. “Melalui beberapa kali penelitian, akhirnya saya temukan dosis yang tepat untuk menghambat virus tersebut secara efektif dalam diri unggas,” tandasnya.


Kadar saponin yang dibutuhkan untuk menghambat perkembangan virus tersebut adalah 10 miugram/mililiter (ml). Vaksin yang digunakan untuk disuntikkan ke unggas sendiri hanya 0,2 ml.


Penelitian ini akan terus dikembangkan dan disosialisasikan agar seluruh lapisan masyarakat dapat terbebas dari bahaya serangan flu burung yang mematikan.


Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36417


Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini.


Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini


____________________________________________________

Supported by :